Maria Magdalena Sura Ola, Kehilangan 11 Orang Keluarga Akibat Banjir Bandang Adonara
Merdeka.com - Duka mendalam dirasakan Maria Magdalena Sura Ola, warga Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Nusa Tenggara.
Maria kehilangan 11 orang anggota keluarganya karena diterjang banjir bandang yang menghantam desanya, Minggu (4/4) dini hari.
Semua keluarga meninggal, kini hanya tinggal Maria dan kedua anaknya yang masih kecil.
Kesebelas anggota keluarga itu terdiri dari suami, ayah dan ibu mertua, adik ipar dan kakak ipar beserta istri serta anak-anaknya.
Sebelas anggota keluarga Maria ini merupakan bagian dari 56 korban meninggal di Desa Nelelamadike akibat banjir bandang.
Kejadian nahas yang merenggut nyawa suami dan keluarganya itu terjadi, saat Maria tidak berada di rumahnya. Saat kejadian Maria sedang berada di rumah orang tuanya untuk mempersiapkan pesta Paskah 2021.
Sehari sebelum badai menyapu bersih desa Nelelamadike, suami mengantar Maria dan anak ke rumah orang tua Maria di desa tetangga.
Maria dan anak seolah berfirasat buruk ketika sang suami mengantarkan anaknya. Anak mereka enggan kembali dengan suami untuk merayakan Paskah di rumah mereka.
Rupanya, hari itu merupakan momen terakhir Maria dan kedua anaknya bertemu suami tercinta dan keluarga besarnya.
Maria berharap pemerintah memperhatikan kedua buah hatinya yang masih berusia lima dan satu tahun itu.
"Harapan saya, anak saya kan masih kecil, saya mohon harapan dan belas kasihan dari pemerintah, perhatikan anak saya apalagi masa depan kan masih terlalu panjang. Saya tidak ada keluarga lagi, tidak ada harapan lagi untuk mereka. Saya kasihan anak saya. Perhatikan anak saya, apalagi anak saya yang masih kecil. Itu saja yang saya harapkan," Harapnya, Sabtu (10/4).
Nelelamadike merupakan salah satu desa terparah akibat banjir bandang. Selain 56 korban tewas, setidaknya ada 1.200 orang yang mengungsi di posko darurat yang dibangun pemerintah.
Untuk diketahui, total korban jiwa dalam bencana alam di Pulau Adonara sebanyak 71 jiwa, 5 dilaporkan hilang, 70 jiwa luka-luka dan masih dirawat dan 1.389 warga mengungsi di posko-posko terpusat. Sedangkan total jiwa terdampak dari 19 desa dari 6 kecamatan sebanyak 95.626 jiwa.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca Selengkapnya