Media Sosial Pemicu Kekerasan Seksual
Merdeka.com - Psikolog sekaligus Direktur Rumah Konseling Muhammad Iqbal melihat, media sosial (medsos) menjadi salah satu pemicu munculnya tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Apalagi di jejaring sosial dan pornografi dengan mudah.
"Kekerasan seksual salah satunya adalah di era digital. Akses pornografi yang mudah sehingga tidak ada lagi batasan anak-anak bisa melihat video porno dengan mudah," ungkap Iqbal dalam diskusi Polemik Pro Kontra RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, Sabtu (2/2).
Iqbal mencontohkan kebanyakan kasus kekerasan seksual terhadap remaja bermula dari perkenalan melalui jejaring sosial. Salah satunya Facebook.
"Nah, ada juga kasus-kasus dimana remaja diperkosa gara-gara kenalan di Facebook, itu banyak sekali kasusnya. Ada beberapa orang khususnya remaja yang menjadi korban kekerasan seksual," tuturnya.
Dia menyayangkan aspek media sosial tidak disinggung dalam Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.
"Tetapi sayangnya di RUU ini tidak dibahas, tidak diangkat, bahwa salah satu penyebab utama terjadinya kekerasan seksual itu adalah karena ada faktor dorongan eksternal yaitu media," ucapnya.
Selain faktor media sosial dan gencarnya perkembangan gadget, penyebab terjadi kekerasan seksual karena keluarga yang tidak harmonis.
"Keluarga yang bermasalah itu juga salah satu penyebab. Anak-anak korban perceraian itu adalah anak-anak yang rentan menjadi korban," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan pelecehan seksual yang dilakukan remaja terhadap bocah perempuan yang masih duduk di bangku TK viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaDia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaIni mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial curhatan seorang kakek diusir menantu dan anaknya saat hendak berkunjung.
Baca SelengkapnyaFemisida intim adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembunuhan perempuan yang dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangan mereka.
Baca Selengkapnya