Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasib Ahok di Pilgub DKI tak jauh beda saat Pilgub Babel

Nasib Ahok di Pilgub DKI tak jauh beda saat Pilgub Babel Sidang Ahok. ©Pool/ Ramdhani

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diserang berbagai isu termasuk agama saat mulai resmi menjadi calon gubernur DKI petahana. Dari mulai larangan memilih pemimpin muslim sampai penolakan saat kampanye ditujukan kepada pasangan nomor urut dua itu.

Ahok yang mengeluhkan soal pelarangan itu menjadi bumerang bagi dirinya. Ahok dianggap melecehkan agama karena membawa-bawa Surat Al Maidah ayat 51 dan harus duduk menjadi terdakwa.

Ternyata bukan di Pilgub DKI seperti saat ini saja Ahok mendapat serangan seperti itu. Saat Pilgub Bangka Belitung 2007 lalu, Ahok juga mengalaminya. Peristiwa itu terungkap saat sidang Ahok.

Penasihat hukum terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama menghadirkan tiga orang saksi yang meringankan kliennya. Di mana saksi pertama dihadirkan dalam persidangan adalah Eko Cahyono yang dulunya adalah calon Wakil Gubernur Bangka Belitung tahun 2007.

Usai disumpah, Eko menyakini Ahok tidak bersalah sidang kasus dugaan penodaan agama. Karena apa yang disampaikan di Pulau Pramuka pada 27 September 2016 lalu tersebut ternyata bukan soal pemimpin agama melainkan pemimpin negara

"Saya yakin, Pak Ahok ngomong begitu tidak menodai agama. Saya sudah tanya ke tokoh-tokoh agama, termasuk ke Gus Dur, bahwa konteks Surat Al-Maidah bukan memilih pemimpin di pemerintahan, tetapi pilih pemimpin agama," katanya.

Eko pun menceritakan gencarnya serangan isu agama dalam Pilgub Bangka Belitung tahun 2007 kala itu. Eko mengatakan, banyak ajakan agar masyarakat Bangka Belitung jangan pilih pemimpin nonmuslim saat musim Pilkada. Bahkan, seruan itu banyak disampaikan melalui selebaran di seluruh daerah.

"Ada banyak di Provinsi Bangka Belitung. Mereka (warga) dilarang pilih pemimpin nonmuslim. Disampaikan juga di masjid saat Solat Jumat sama ditulis di selebaran-selebaran. Itu hal biasa di sana," katanya.

Dia mengungkapkan, kebanyakan penduduk di Bangka Belitung beragama Islam dan mereka menghormati sosok Ahok berikut keluarganya di sana. Namun, baru saat Pilgub Bangka Belitung tahun 2007 isu agama tersebut ramai menjadi bahan pembicaraan.

"Karena waktu Pak Ahok di Belitung Timur, banyak membawa perubahan. Warga senang dengan Pak Ahok. Soal jangan pilih pemimpin nonmuslim baru ada pas Pilkada itu," katanya.

Bahkan pada masa kampanye, Eko mengaku terjadi banyak aksi penolakan sebagaimana terjadi di Jakarta dalam Pilkada DKI 2017 ini. "Ya (ada penolakan warga), cumakan tidak seheboh di Jakarta, karenakan kita di Babel tidak ada yang menyorotkan, tetapi kita juga mengadu ke Panwaslu," katanya.

Dia mengaku, telah melakukan proses-proses pengaduan pelanggaran tersebut kepada pihak terkait. Walaupun pada akhirnya hasilnya tidak terlalu nampak. Alhasil dirinya bersama Basuki atau akrab disapa Ahok tersebut tumbang di pesta demokrasi.

Eko mengaku, Ahok tidak terlalu banyak berbuat untuk melawan isu agama yang digunakan oleh pihak lawannya. Sebab, mantan Bupati Belitung Timur itu telah pasrah dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kita hanya berserah diri saja kenapa kok bisa begini, mau marah sama siapa. Hanya kita bisa melaporkan ke Panwaslu, inikan masalah moral dan etika," tutupnya.

Selain itu, dia mengungkapkan, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyampaikan pandangan secara langsung mengenai Surat Al-Maidah Ayat 51. Di mana penjelasan tersebut, disampaikan kala Presiden Indonesia ke-empat itu berkampanye untuk dirinya.

Majelis hakim yang mengetahui latar belakang Eko pertama-tama meminta tanggapannya mengapa bersedia mendampingi Ahok. Karena dia sendiri kala itu tengah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bangka Belitung.

Eko menuturkan, dirinya bersedia mendampingi mantan politisi Gerindra itu lantaran telah ada bukti kerja yang dihasilkan. Sebab semenjak dipimpin Ahok, Bangka Belitung Timur menjadi jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Saya dapat kabar, semenjak dipegang Pak Basuki, Belitung Timur maju. Beliau juga bersih dan anti korupsi," tuturnya.

Selain itu, dia mengklaim, banyak masyarakat sudah membicarakan kinerja bapak tiga orang anak itu sebagai Bupati Belitung Timur. Melihat rekam jejak tersebut, Eko memutuskan untuk mendampingi Ahok maju pada Pilkada Babel 2007.

"Karena beliau banyak kerja dari daerah baru dimekarkan jadi maju," ucap Eko.

Namun, Ahok-Eko kalah pada Pilkada Babel 2007. Mereka berada di posisi kedua dengan perolehan suara tipis dengan posisi pertama.

"Serangan atas agama sedikit banyak mempengaruhi (terhadap kekalahan). Karena dilakukan secara Masif dan berulang-ulang," katanya.

Selain itu, dia mengaku banyak pemilihnya yang tidak menerima surat suara. Sehingga dampaknya menyebabkan mereka tidak bisa melakukan pemilihan saat pencoblosan.

"Saat itu juga banyak sekali pemilih kami yang tak menerima kartu panggilan. Di lapangan kami temukan hal itu," terangnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Bukan Ahok dan Risma, PDIP Siapkan Dua Nama Spesial untuk Pilkada DKI Jakarta
Bukan Ahok dan Risma, PDIP Siapkan Dua Nama Spesial untuk Pilkada DKI Jakarta

PDI Perjuangan menyiapkan delapan nama sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta mendatang.

Baca Selengkapnya
Emak-Emak Terobos Naik Panggung Dekati Prabowo, Bahlil Tegang Sambil Nunjuk-Nunjuk
Emak-Emak Terobos Naik Panggung Dekati Prabowo, Bahlil Tegang Sambil Nunjuk-Nunjuk

Begini detik-detik emak-emak terobos panggung waktu pidato Prabowo. Respons Prabowo hingga Bahlil jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank
Penjelasan BUMN Soal Ahok & Said Aqil Tak Perlu Mundur dari Kursi Komisaris Usai Dukung Paslon Seperti Abdee Slank

Hal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak

Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua

Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua

Baca Selengkapnya
Ahok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Ahok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya