Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang Dekat Bupati Bogor Juga Diprioritaskan Rapid Test Corona

Orang Dekat Bupati Bogor Juga Diprioritaskan Rapid Test Corona Pejabat Pemkab dan Orang Dekat Bupati Bogor Jalani Rapid Test. ©2020 Merdeka.com/Rasyid Ali

Merdeka.com - Rapid test Corona Virus Disease (Covid-19) dilakukan di seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Rabu (25/3). Namun, prioritas tidak hanya diberikan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Risiko (ODR) seperti dokter hingga paramedis, tetapi juga orang dekat dengan bupati jadi prioritas.

Informasi dihimpun, dari 1.600 alat rapid test yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Selasa (24/3) malam, langsung disebar ke empat RSUD yang ada. RSUD Cibinong dijatah 150 unit, RSUD Ciawi 125 unit, RSUD Leuwiliang 100 unit dan RSUD Cileungsi 60 unit.

Ketua Siaga Antisipasi Corona Kabupaten Bogor, dr Kusnadi menjelaskan, rapid test diprioritaskan untuk dokter petugas dan kesehatan di rumah sakit. Namun, dia tidak menampik dirinya sendiri serta beberapa pejabat Pemkab Bogor lebih dahulu melakukan rapid test.

"Saya, Sekda dan Kepala Dinas Kesehatan sudah dites. Alhamdulillah hasilnya negatif. Kita lakukan tes kita dulu, baru yang lain. Soalnya kita jadi percobaan," kata Kusnadi.

Dia mengungkapkan, sisa dari alat rapid test di luar distribusi ke RSUD, diberikan juga ke rumah sakit swasta, puskesmas, PMI, HIPMI, hingga Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di tengah masyarakat dan PDP di rumah sakit.

"Ini alat tes dibagi ke RSUD tidak rata dan ada juga ke puskesmas kita bagikan. Juga beberapa orang dan keluarga, terutama yang ada positif kita berikan alat," katanya.

Selain orang-orang yang diprioritaskan, terdapat juga salah seorang yang dekat dengan Bupati Bogor Ade Yasin, yang didahulukan untuk mengikuti rapid test. Hal pun diakui langsung oleh Ade Yasin sendiri.

Orang tersebut merupakan salah satu tim branding Bogor Sport and Tourism Kabupaten Bogor. Ade beralasan, orang tersebut dikategorikan sebagai Orang Dalam Risiko, yang meliputi kepolisian, petugas lapangan, camat hingga babinda dan bhabinkamtibmas.

"Orang yang berinteraksi dengan masyarakat. Selain medis dan paramedis. Dia juga orang yang sehari-hari dekat dengan saya. Takut juga sih sayanya. Dia juga berinteraksi dengan orang-orang," kata Ade.

Jauh lebih teknis, Direktur Utama RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari menjelaskan, sebelum melakukan tes pihaknya memberi edukasi kepada orang yang akan dilakukan tes, seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat di bagian IGD, ruang isolasi, customer service, satpam serta PDP yang sedang dirawat.

"Pemeriksaan dilakukan oleh bagian laboratorium ditempatkan di tiga lokasi, yakni poli, isolasi 1 dan isolasi 2," kata Hesti.

Dia juga menjelaskan, rapid test ini bukan untuk mendiagnosa, melainkan hanya melakukan screening yang digunakan untuk memetakan penyebaran Covid-19. Karenanya, sebelum tes dilakukan, yang akan diperiksa diminta menyerahkan KTP agar jika hasilnya positif lebih mudah dilacak.

"Apabila hasil negatif, bukan berarti betul negatif. Tapi harus dilakukan pemeriksaan rapid test lagi 10 hari kemudian untuk memperoleh kepastian. Hasil rapid test hari ini akan dilaporkan ke dinkes dan selanjutnya dilaporkan ke pemprov," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres

Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan

Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Teror Bom, Polda Metro Perketat Penjagaan Rumah Ibadah Saat Nataru
Antisipasi Teror Bom, Polda Metro Perketat Penjagaan Rumah Ibadah Saat Nataru

Irjen Karyoto telah memerintahkan jajarannya untuk turun mengamankan rumah ibadah selama natal

Baca Selengkapnya