Merdeka.com - Penangkapan Bagus Putu Wijaya (33), pembunuh SPG bernama Ni Putu Yuniarti (39) di sebuah penginapan Teduh Ayu I Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali mengungkap fakta baru. Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan menyampaikan, keduanya berkenalan di media sosial. Hal tersebut, berawal dari keinginan korban menjual mobil ke tersangka. Kemudian diketahui tersangka ini bekerja sebagai gigolo.
"Dari keterangan dari tersangka, awalnya dia ingin membeli mobil dari korban dan berkenalan di media sosial. Akhirnya korban menjual kepada pelaku dan diberikan cek senilai Rp 10 juta," kata Ruddi saat ditemui di Mapolresta Denpasar, Senin (12/8).
Dari perkenalan di media sosial tersebut, keduanya kemudian sepakat untuk bertemu. "Akhirnya korban menanyakan pelaku ini apa kerjanya. Ternyata pelaku menyatakan bahwa kerjanya adalah seorang gigolo. Jadi menjajakan dirinya dengan online," imbuh Ruddi.
Ruddi menjelaskan, kemudian tersangka diajak korban untuk makan. Hubungan keduanya berlanjut. Korban ingin kencan dengan Bagus Putu Wijaya dengan tarif Rp 500 ribu dan diberikan sebuah handpone.
"Setelah itu diajak makan (oleh) korban. Akhirnya, ada kesepakatan dan menginaplah di penginapan itu dan membayar Rp 500 ribu dan memberikan handpone," imbuh Ruddi.
Selanjutnya, pada saat menginap di TKP, Minggu (4/8), korban dan tersangka beberapa kali bercinta. Tetapi korban merasa pelayanan tersangka tidak memuaskan. Sehingga tersangka merasa tersinggung dan akhirnya membunuh korban dengan cara dipinting dan dibekap menggunakan handuk.
"Karena sudah dibayar akhirnya si korban mengatakan 'Kamu belum memuaskan, saya sudah rugi, saya sudah membelikan kamu handphone namun kamu tidak memuaskan kepada saya," beber Ruddi.
"Akhirnya tersangka merasa tersinggung, korban tadi ditarik dan dibekap dengan handuk. Sehingga lemas, setelah itu korban meninggal dan tersangka meninggalkan penginapan dan setelah itu tersangka pergi dan ketangkep di Sulawesi Utara," jelas Ruddi.
Setelah melakukan pembunuhan tersebut, tersangka melarikan diri dan berhasil ditangkap di Jalan Trans Ratahan Minahasa Tenggara, Kamis (8/8) sekira pukul 21.30 WITA.
"Setelah sempat buron selama tiga hari, tersangka ditangkap tim gabungan seusai menemui istrinya di Manado," ujar Ruddi.
Ruddi juga menjelaskan, bahwa tersangka melakukan pembunuhan tersebut secara spontan tidak direncanakan karena tersinggung dengan perkataan korban. Selain itu, selama pelarian tersangka menggunakan uang Rp 10 juta dari hasil menggadai mobil korban di wilayah Kabupaten Badung, Bali.
"Ini dilakukan secara spontan setelah korban mengatakan kamu belum memuaskan," ujar Ruddi.
Ruddi juga menjelaskan, bahwa korban telah berpisah ranjang dengan suaminya sejak tahun 2017. Kemudian, dari hasil autopsi dan visum, ditemukan luka-luka memar di bagian leher tersebar di bagian kiri dan kanan dan juga terdapat luka memar di bagian kelopak bawah mata mulai atas dan bawah dan kiri serta kekerasan seksual.
(mdk/cob)
22 Adegan Rekonstruksi Ungkap Kekejaman Sopir Angkot Saat Membunuh Alumni IPB
Siswi SMK di Taput Ternyata Dibunuh Tetangga, Motifnya Sakit Hati
Viral, Ibu Pukul dan Eksploitasi Anak jadi Pengemis
Cinta Berdarah Prada DP
Gerombolan Anak Punk Aniaya dan Tikam Pemuda di Jakbar Hingga Tewas
Cekcok dengan Pacar, Perempuan 18 Tahun Ditusuk di Leher hingga Tewas
AJ Bunuh Kekasih di Kebun Usai Dengar Mantan Suami Menelepon
Pelajar SMA di Depok Tewas Dibacok Celurit saat Tawuran
Polisi Pastikan Jumharyono Sehat Saat Bunuh Istri dan Bakar Kontrakan
Kenali 4 Gejala yang Muncul ketika Anak Menderita Diabetes
Sorotan Publik pada BUMN di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir
Recall 36 Ribu Daihatsu Gran Max 1.5L dan Luxio, Berapa Unit yang Sudah Diperbaiki?
Kejamnya Krisis Ekonomi, dalam Lima Hari Tiga Warga Libanon Bunuh Diri
Pemandangan Air Terjun Victoria Sebelum dan Setelah Dilanda Kekeringan
Perjalanan Karier Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Dicopot Erick Thohir
Selain Perawat dan Sopir, Juru Parkir Juga Ikut Pesta Sabu di Rumah Sakit
OkeShop Buka Konsep Toko Baru Samsung Store
Cuaca di Jaksel dan Jaktim: Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang
13 Foto Rumah Mewah Keluarga Desta, Bernuansa Inggris dan Ada Atap Otomatis
Cara Keluar Dari Grup WhatsApp Tanpa Notifikasi ke Pengguna Lain
Ekspansi Tambang dan Perkebunan, Penyebab Utama Serangan Harimau pada Manusia
Bangunan 6 Lantai di Kenya Runtuh, 3 Orang Tewas
Airin Berharap Tol Kunciran-Serpong Bisa Mengurai Kemacetan di Tangsel
Narkoba Tempel, Modus Lain Peredaran Ganja dan Sabu
Diciduk Polisi, Pemalak Sopir Truk di Samarinda Menangis dan Curhat Dicerai Istri
Kemensos bakal Alokasikan Rp 1 Triliun Atasi Kemiskinan di Banten
2 Perampok Bersenjata Pedang Samurai Satroni Minimarket di Tangerang
Kasus Gizi Buruk di Kota Serang Meningkat 100 Persen
Berawal dari Masalah Rokok, Mandor di Makassar Tikam Anak Buah Sampai Tewas
Sopir Halusinasi Lihat Rombongan Orang, Pikap Terperosok ke Sungai Gajah Wong
5 Makanan yang Bisa Sangat Berguna Atasi Bibir Kering dan Pecah-Pecah
Peringati Hari Antikorupsi, Polisi di Kepri Bagikan Makanan ke Buruh
Baru Jabat Kapolda Kaltim, Irjen Muktiono Ingatkan Anak Buah Netral di Pilkada
Begini Kabar 12 Pemeran Lupus Milenia Sekarang, Banyak yang Bikin Pangling
Aksi Didi Kempot Hibur Sobat Ambyar di SCBD
Pemanasan Global Mengancam, Komunitas Perusahaan Ajak Pelaku Bisnis Peduli Lingkungan
Karyawan Pabrik di Sleman Keracunan, Polisi Periksa Penyedia Katering