Pemerintah Aceh Protes Terjemahan Google Bernada Rasisme
Merdeka.com - Pemerintah Aceh mendatangi kantor Perwakilan Google Indonesia di Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10, Jakarta Selatan. Mereka protes terhadap frasa terjemahan google yang dinilai bernada rasisme.
Kedatangan Pemerintah Aceh ke perusahaan raksasa yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin itu mempertanyakan terjemahan Google yang dianggap diskriminasi terhadap beberapa frasa Aceh. Kasus ini sudah pernah dilaporkan salah satu elemen sipil Aceh beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal mengatakan, Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Perlu dipahami kesalahan Google menerjemahkan "frasa" Aceh tersebut ke dalam bahasa Melayu menciderai kebhinekaan.
"Mungkin bagi sebagian masyarakat di luar Aceh kesalahan terjemahan itu tidak penting, namun tidak bagi masyarakat Aceh," kata Almuniza Kamal, Selasa (29/10).
Menurutnya, isu ini sudah mulai liar dan mengejutkan publik Aceh karena sudah mulai dibicarakan mulai dari warung kopi hingga ke tingkat pejabat. Maka dari itu pemerintah Aceh meminta pihak perwakilan Google Indonesia untuk memperbaiki sistem terjemahan dari bahasa Aceh ke Bahasa Indonesia dan Melayu.
Google Indonesia juga diminta untuk melakukan koordinasi dengan balai Bahasa Aceh jika melakukan terjemahan. Apalagi saat ini sudah ada elemen sipil di Aceh melancarkan protes atas terjemahan yang dinilai diskriminatif itu.
Head of Government Affairs & Public Policy, Indonesia di Google, Putri R. Alam menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh atas kesalahan dan kekeliruan teknologi dalam menerjemahkan.
"Kami di sini hanya perusahaan pendukung saja google translate itu produk dari ELC Google di Amerika Serikat. Tadinya kolega-kolega kami dari google ELC Amerika menghubungi dan mau membantu menjelaskan. Tapi karena berbagai hal, akhirnya kita yang diberikan kepercayaan untuk menyampaikan kekeliruan ini," jelasnya.
Putri mengatakan, pihaknya berjanji akan memperbaiki sistem tersebut. Sejak awal kasus ini muncul ke permukaan, pihaknya juga sudah memperbaiki sistem terjemahan tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaAtas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaPerjalanan karier sosok perwira TNI ini tak banyak diketahui orang. Berawal penugasan di Aceh sampai promosi jadi Paspampres.
Baca SelengkapnyaKeduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaKerajaan yang dijadikan tema antara lain Aceh, Sunda Kelapa, Jawa Tengah, Bali, Toraja, Medan dan Pasundan
Baca SelengkapnyaPria itu mengaku emosi pada pihak polsek karena penanganan kasus yang dilaporkannya.
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca Selengkapnya