Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Indonesia Sulit Tekan Kasus Kematian Covid-19

Penyebab Indonesia Sulit Tekan Kasus Kematian Covid-19 Covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus kematian yang disebabkan Covid-19 di Indonesia menembus 5.388 orang. Indonesa menduduki ranking ke-103 dari 215 negara di dunia dengan rasio jumlah kasus kematian Covid-19 per satu juta penduduk.

Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkap tiga penyebab Indonesia masih sulit menekan laju kematian Covid-19. Pertama, penanganan yang terlambat.

"Potensi penyebab kematian pertama adalah penanganan yang terlambat karena pasien juga datang ke rumah sakit lebih buruk daripada kondisi di awal," ujarnya dalam Talk Show Covid-19 Dalam Angka di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (5/8).

Dewi menyebut, masyarakat Indonesia cenderung menganggap enteng jika menemukan gejala Covid-19. Bila muncul gejala ringan, mereka memilih mengabaikan atau cukup minum obat tanpa resep dokter.

Namun, jika kondisi kesehatan memburuk baru bergegas ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

"Jadi kebanyakan kita temui pasien-pasien di rumah sakit ini ketika kondisi memburuk baru ke rumah sakit. Nah, ke rumah sakit sementara rumah sakit sudah penuh. Tentu agak sulit untuk mana yang lebih diprioritaskan," ucap dia.

Penyebab kedua adalah masih tingginya penyakit menular dan tidak menular di semua wilayah di Indonesia. Akibatnya, pasien dengan komorbid atau penyakit penyerta paling cepat meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.

Penyebab terakhirnya fasilitas kesehatan seperti alat kesehatan dan sumber daya manusia. Dewi menyebut, fasilitas kesehatan di Indonesia belum memadai sementara jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa.

"Kita punya PR terkait jumlah penduduk banyak, fasilitas kesehatan juga. Jadi pesannya bagaimana ketersediaan tempat tidur, ventilator," jelas dia.

Menurut Dewi, Indonesia belajar dari Amerika Serikat dalam menangani Covid-19. Di mana, masyarakat diminta tidak langsung ke rumah sakit rujukan jika terpapar Covid-19.

Rumah sakit rujukan hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala berat. Sementara pasien bergejala ringan atau sedang akan dirawat di rumah sakit darurat.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya