Penyedia alat berat di Sumsel banyak tak mau bayar pajak
Merdeka.com - Banyak perusahaan yang memiliki alat berat di Sumatera Selatan ogah membayar pajak. Modus dilakukan dengan cara memanipulasi jumlah kepemilikan yang dilaporkan ke instansi terkait.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah Sumsel, Neng Muhaiba mengungkapkan, hal tersebut diketahui dari hasil sidak ke beberapa perusahaan penyedia alat berat dan investigasi di lapangan, semisal di kawasan tambang. Hasilnya, banyak ditemukan banyak alat yang beroperasi tetapi tidak sesuai dengan data yang dilaporkan atau dibayarkan pajaknya.
"Untuk jumlahnya belum tahu berapa, tetapi memang banyak yang nakal, tidak bayar pajak," ujar Neng, Jumat (6/10).
Dia mengatakan, perusahaan yang tidak bayar pajak mayoritas menggunakan modus lama, yakni mengelabui jumlah alat berat. Alhasil, perusahaan mendapat untung lebih karena menghindari kewajiban.
"Mereka berkilah tidak ada sosialisasi, padahal memang kewajiban," ujarnya.
Menurut dia, ulah nakal perusahaan pemilik alat berat itu membuat realisasi pajak hingga September 2017 tidak tercapai. Dari target realisasi tahun ini sebesar Rp 9,7 miliar, pajak alat berat baru terserap Rp 3,67 miliar atau sekitar 37 persen.
"Masalahnya kita belum ada sanksi tegas, hanya sanksi denda dan bunga saja. Mestinya bisa dikandangkan, biar lebih ada efek jera," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaUcok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam proses penyortiran, KPU Sumsel juga menemukan banyak surat rusak dan tak pantas dipakai.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca Selengkapnya