Persiapan Jabar Sambut Wisatawan, Cek Protokol Kesehatan hingga Pengetesan
Merdeka.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik sudah blusukan menyusuri sejumlah daerah dan destinasi wisata. Tujuannya memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang.
Pengecekan sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir ke wilayah Sukabumi hingga Pangandaran. Ia mendatangi hotel, restoran dan tempat wisata termasuk area publik yang tidak berbayar.
Sebelum melakukan pengecekan langsung, ia dan beberapa kepala dinas di tingkat kabupaten kota serta elemen terkait termasuk divisi penanganan kesehatan rutin melakukan rapat persiapan menghadapi libur panjang di tengah pandemi.
Hasilnya, ia memastikan protokol kesehatan sudah banyak diterapkan oleh pelaku industri pariwisata dan pengelola wisata alam. Dari mulai pengecekan suhu tubuh, pembatasan kapasitas pengunjung hingga pembenahan infrastruktur pendukung.
"Kami monitor sekaligus melihat kesiapan ke tempat destinasi wisata dari wilayah Barat hingga Timur (Jawa Barat) sampai Pangandaran. Di public space (tempat publik) kami sudah bagikan masker dan edukasi," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (28/10).
"Tempat cuci tangan di destinasi wisata alam, hotel dan restoran sudah banyak siap. Penggunaan masker dan pesan tempat secara online juga sudah berlaku," ia menambahkan.
Antisipasi lainnya adalah menyiapkan alat pengetesan secara acak sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara masif pada Kamis (29/10) seiring dengan prediksi peningkatan kunjungan hingga akhir pekan. Meski demikian, di beberapa daerah, seperti Kabupaten Bandung sudah memulai rapid test.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan 26.700 alat rapid test antibodi untuk wisatawan yang datang ke Jabar. Ada 54 titik untuk pemeriksaan rapid test bagi wisatawan secara acak. Petugas di lapangan tak hanya dibekali oleh rapid test, tetapi juga 14.400 VTM dan 1.935 hazmat bagi petugas pemeriksa.
"Rapid tes screening awal untuk nanti ditindaklanjuti swab tes. ini dilakukan secara acak. Ini penting sebagai bagian dari screening agar tidak ada peningkatan kasus Covid-19 setelah libur panjang. Ini pun agar wisatawan bisa merasa aman dan tenang," kata dia.
Menurut Dedi, berbagai upaya itu tidak terlepas dari instruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang tidak ingin ada peningkatan kasus saat libur panjang idul fitri lalu. Saat itu, terjadi kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan sekira 69 persen hingga 93 persen dengan rentang waktu 10 sampai 14 hari.
"Di sisi lain, kami meminta wisatawan yang datang ke berbagai tempat untuk ikut berpartisipasi dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ada," ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada jajaran kepolisian untuk meningkatkan pengamanan saat libur panjang pada akhir Oktober 2020. Swab tes dan rapid tes secara acak bagi wisatawan yang datang ke Jabar harus dilakukan. Ia pun meminta komitmen bagi pemilik obyek wisata untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan kaget nanti diberhentikan dengan baik dan sopan oleh tim satgas dan polisi untuk PCR dan rapid test secara acak. Mudah-mudahan tidak ada yang positif. Saya imbau kepada kafe, restoran, bar, mohon memastikan dari sekarang pengaturan jarak, sirkulasi udara yang ditemukan pelanggaran," kata dia.
Di sisi lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar menyebut momentum libur panjang diharapkan bisa meningkatkan okupansi hotel secara merata.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jabar, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel pada Agustus 2020 mencapai 34,95 persen. Jika dibandingkan dengan Juli, TPK mengalami kenaikan 7,78 poin dari 27,17 persen. Herman mengungkapkan, okupansi hotel di Jabar pada September berada di angka 15–20 persen.
"Hotel bintang agak lebih baik dari hotel melati. Hotel bintang di atas 20 persen, sedangkan hotel melati di bawah 15 persen," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan seperti sekarang banyak orang yang merasakan kesepian. Berikut cara untuk mengatasi dan melawan perasaan tersebut.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Datangnya hari Lebaran kerap menimbulkan kondisi tertentu seperti munculnya masalah pencernaan.
Baca SelengkapnyaUntuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaLebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus mendatang. Berikut contoh kata pembuka jalan sehat yang bisa jadi referensi.
Baca SelengkapnyaBerbagai kebiasaan buruk setelah makan yang perlu kamu hindari agar kesehatan pencernaan bisa terjaga.
Baca Selengkapnya