Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif
Dokter psikiater akhirnya memberikan obat penenang terhadap pelaku agar tidak membahayakan. Sebab, pelaku meluapkan emosinya kepada semua orang.
Dokter psikiater akhirnya memberikan obat penenang terhadap pelaku agar tidak membahayakan. Sebab, pelaku meluapkan emosinya kepada semua orang.
merdeka.com
Hariyanto menyebut dokter psikiater akhirnya memberikan obat penenang terhadap pelaku agar tidak membahayakan. Sebab, pelaku meluapkan emosinya kepada semua orang.
"Oleh psikiater diberikan obat, yang tidak mengganggu hasil pemeriksasn visum, obat-obat yang diberikan supaya tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain," jelasnya.
Hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku, masih belum dapat dibeberkan. Hal itu lantaran pihak rumah sakit memiliki waktu selama dua pekan untuk mengumumkan hasil pemeriksaan.
merdeka.com
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Muhammad Firdaus menyebut pelaku pembunuhan bocah lima tahun jalani pemeriksaan di RS Polri Kramat Jati lantaran pelaku kerap menyiksa dirinya selama di rumah sakit.
"Pelaku dibawa ke IGD RS Bhayangkara Kramat Jati dikarenakan tersangka membenturkan kepalanya ke dinding sel ruangan tahanan," kata Firdaus.
Firdaus menyebut selama SNF dilakukan penahanan, ia ditempatkan di seluruh yang terpisah dari para tahanan perempuan lainnya.
Hal itu juga sehubungan dengan psikologi pelaku terindikasi mengalami skizofrenia berdasarkan pemeriksaan.
"Dia kan sendiri di sel tahanan, diasingkan dari tahanan perempuan lainnya. Pada saat dia di dalam sel tahanan dia membenturkan kepalanya berulang kali ke dinding ruangan sel tahanan tersebut, ada memar di kepala," ujar Firdaus.
"Karena dia mengidap terindikasi gejala skizofrenia. Takutnya melukai, dia ada delusi halusinasi," sambungnya.
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaPelibatan psikolog atau ahli jiwa (kedokteran jiwa) diperlukan lantaran muncul dugaan tersangka mengalami depresi berat.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnya