Positif Covid-19, 5 Perwakilan Riau Batal Ikut Kejuaraan MTQ Nasional di Padang
Merdeka.com - Lima perwakilan dari kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Riau batal berangkat ke Padang, Provinsi Sumatera Barat, untuk mengikuti MTQ ke-XXVIII tingkat nasional. Lima perwakilan itu batal ikut karena terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ada lima orang yang tidak ikut berangkat mengikuti acara MTQ tingkat nasional yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, karena berdasarkan hasil swab test (uji usap) mereka positif Covid-19, di antaranya yaitu satu orang peserta dan empat orang pelatih," kata Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Riau, Jenri Salmon Ginting, yang juga ketua rombongan Kafilah MTQ Provinsi Riau, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu (11/11).
Dia menjelaskan jumlah peserta dari Riau yang mengikuti MTQ ke-XXVIII tingkat Nasional tahun 2020 berjumlah 54 orang. Selain itu, ada juga pelatih 10 orang dan dua pendamping. Seluruh peserta sebelumnya menjalani tes usap yang merupakan ketentuan panitia untuk bisa mengikuti ajang tingkat nasional itu. Namun, karena ada sejumlah peserta yang terinfeksi Virus Corona, maka peserta yang akan mewakili Riau berkurang lima orang.
Menurut dia, kelimanya kini menjalani perawatan karantina di Balai Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau, yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru. "Kelimanya sekarang ini menjalani karantina," ujar dia.
Sedangkan, bagi peserta kafilah lainnya sudah berangkat ke Padang, dan pelepasan keberangkatan mereka telah berlangsung di Lobi Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Kota Pekanbaru, pada Rabu pagi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Rabu siang jumlah kasus akumulatif Covid-19 di Riau mencapai 15.757. Dari jumlah tersebut sebanyak 13.330 sudah sembuh, dan kasus kematian ada 366 orang. Pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit ada 624 orang, sedangkan yang isolasi mandiri ada 1.437 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil audit BPKP Jawa Barat kerugian negara mencapai Rp5.400.557.603.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnya