Ribuan Purnawirawan TNI/Polri Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Pede Menang Satu Putaran

Jelang masa pencoblosan, pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo-Gibran mendapat dukungan dari ribuan purnawirawan TNI-Polri. Para pendukung pun yakin target menang satu putaran bisa terealisasi.

Deklarasi dukungan para purnawirawan itu dilaksanakan di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (7/2). Mantan perwira tinggi yang hadir dalam acara tersebut di antaranya, mantan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen (Purn) Mochamad Iriawan.

Selain itu, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman, hingga Mantan Kapolda Jabar Irjen (Purn) Anton Charliyan.

Mochammad Iriawan mengatakan bahwa dukungan ini menjadi stimulus dan dorongan elektabilitas terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Hal ini bisa membuat target yang dicanangkan Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk menang satu putaran bisa terwujud.

"Ini menunjukan bahwa pak Prabowo ada di hati Purnawirawan TNI Polri secara khusus Jawa Barat. Ada 4.000 yang hadir. Ada beberapa purnawirawan antara 300-400 untuk pati, tapi kan ada pamen, bintara. Semua ada 4.000 yang hadir di sana," ia melanjutkan.

Iwan Bule menyebut bahwa target satu putaran bisa terwujud. Indikatornya sudah menuju ke arah sana. Di antaranya, hasil survey di beberapa lembaga elektabilitas Prabowo-Gibran sudah di atas 50 persen.

"Kita melihat survei yang ada sudah lewat 50 persen jadi insya allah satu putaran bisa terwujud. Di Jabar kita menginginkan masih sekitar 53 persen. Saya yakin dalam sepekan ke depan akan melampaui kompetitor kita," imbuh dia.

Sementara itu, dalam sambutannya, Dudung Abdurachman memuji Prabowo yang selalu fokus pada kepentingan negara. Kemudian, ia menilai ada banyak karakter Joko Widodo yang dimiliki Prabowo Subianto.

"Tidak pernah membicarakan orang lain, tidak pernah menjelekkan orang lain, itu yang ada di hati Pak Prabowo," ucap dia.

Sementara mengenai sosok Gibran, Dudung menyatakan bahwa usianya sudah matang jika dibandingkan dengan tokoh kemerdekaan seperti Bung Tomo, Mohammad Toha, dan Jenderal Sudirman yang usianya jauh lebih muda ketika berjuang dalam kemerdekaan.

Ia pun mengamanatkan kepada para purnawirawan agar bisa menyosialisasikan Prabowo-Gibran dengan cara santun. Jangan sampai memunculkan ujaran yang berisi kebencian dan menyakiti orang lain karena berbeda pilihan.

"Jangan memberi statement yang memprovokasi bahkan mengatasnamakan rakyat, bahkan rakyat yang mana, kalimat ini justru akan membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.