Saktinya Kuat Ma'ruf, Sopir yang Ancam Brigadir J & Telepon Kasatreskrim Datangi TKP
Merdeka.com - Polri menetapkan lima tersangka atas pembunuhan berencana Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RE) serta Kuat Ma'ruf (KM). Kini, Kuat menjadi sorotan karena pria yang dipercaya sebagai sopir oleh mantan Kadiv Propam Polri ini bukan sosok yang biasa.
Kuat diketahui sudah lama menjadi bagian dari keluarga Ferdy Sambo. Bahkan warga sipil tersebut juga dipercaya 'menyimpan' informasi penting Sambo.
Paling 'sakti', Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengungkapkan Kuat Ma'ruf merupakan orang yang mengancam akan membunuh Brigadir J atau Brigadir Yoshua, personel polisi yang merupakan ajudan Irjen Ferdy Sambo.
"Kami komunikasi dengan Vera (pacar Brigadir J) keterangan cukup detail salah satu intinya bahwa betul tanggal 7 malam kan kematian tanggal 8, memang tanggal 7 ada ancaman pembunuhan," kata Choirul Anam.
Mendapat informasi tersebut, Komnas HAM terus menggali, siapa yang memberikan ancaman pembunuhan tersebut. Kala itu, Vera menyebut ancaman berasal dari 'skuad'. Tapi Vera tidak tahu siapa yang dimaksud dengan 'skuad' yang mengancam Yosua.
"Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC apa penjaga, sama sama tidak tahu, saya juga tidak tahu," terang Anam.
"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," sambungnya.
Panggil Kasatreskrim Datangi TKP Pembunuhan Brigadir J
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit mengungkapkan Kuat juga yang menghubungi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit untuk datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus dugaan pembunuhan Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Salah satunya, Kasat Reskrim Polres Jaksel yang hadir pertama di TKP pukul 17.30 WIB, pada saat itu yang bersangkutan dihubungi driver saudara FS (KM)," tutur Listyo dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/8).
Listyo menyebut, polisi yang datang setelahnya adalah personel dari Biro Provos Divisi Propam Polri sekitar pukul 17.47 WIB atas perintah Ferdy Sambo. Mereka kemudian melakukan pendataan dan pengamanan barang bukti.
Sementara itu, masuk pukul 19.00 WIB, para saksi antara lain Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf pun dimintai keterangan di Kantor Biro Paminal Divisi Propam Polri. Untuk pelaksanaan olah TKP baru selesai pukul 19.40 WIB.
Kapolri Sigit menuturkan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Brigadir Yoshua, Kuat Maruf sempat mau melarikan diri setelah petugas mengungkap peristiwa yang sebenarnya.
"Tersangka Kuat Ma'ruf sempat mau melarikan diri. Namun, berhasil kami tangkap," ujar Kapolri saat RDP di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (24/8).
Kapolri terlihat didampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Dankorbrimob Komjen Anang Revandoko, Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo, As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukan untuk ditilang sopir ini mendapat peringatan. Di balik peristiwa itu, terdapat sebuah fakta yang berhasil diungkap dan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaRupanya, kakak adik ini menunggu kedatangan sosok penting. Sosok penting itu ialah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTak menduga bakal punya penumpang eks gubernur jebolan kampus Amerika, sosoknya mengaku merinding.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran mengucapkan terima kasih pada Hasto yang menurutnya sindiran itu sebagai masukan.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaKedatangan sosok pria istimewa, para prajurit bahkan rela membuat barisan.
Baca SelengkapnyaBerikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.
Baca Selengkapnya