Satgas Covid-19: Tahapan Pilkada Belum Berakhir, Masih Ada Kemungkinan Kerumunan

Merdeka.com - Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo meminta semua pihak jangan berpuas diri dengan tingginya tingkat kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dalam Pilkada Serentak 2020. Doni menyebut masih adanya kemungkinan terjadi kerumunan, meski proses pemungutan suara di sejumlah daerah telah selesai.

"Sekali lagi, tidak boleh puas dulu karena tahapan-tahapan tugas untuk Pilkada ini belum berakhir. Hari ini saja untuk kegiatan penghitungan, kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerumunan masih tetap ada," kata Doni Monardo dalam konferensi pers, Rabu (9/12).

Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin terhadap protokol kesehatan agar Pilkada 2020 tak menjadi media penularan Covid-19. Doni juga meminta petugas dan Satgas Covid-19 daerah tak lengah dan selalu waspada.

"Oleh karenanya, jangan lengah, jangan kendor, selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," ujarnya.

"Tetap mata memandang melihat perkembangan, begitu ada pelanggaran langsung diingatkan," sambung Doni.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, tingkat kepatuhan masyarakat yang menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020 berada di atas 90 persen. Adapun kepatuhan pemilih terhadap penggunaan masker mencapai 96,59 persen.

Kemudian, tingkat kepatuhan pemilih dalam menjaga jarak saat pencoblosan sebanyak 91,46 persen. Satgas Covid-19 juga sudah menegur 128.094 pemilih Pilkada 2020 karena tak menerapkan protokol kesehatan.

Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan ini berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh 219.748 anggota Polri, 98.100 anggota TNI, dan 47.269 anggota Satgas Covid-19. Monitoring dilakukan di 299 kabupaten/kota di 33 provinsi.

Reporter: Lisza EgehamSumber: Liputan6.com