Soal Rencana Kedatangan UAS ke Bogor, MUI Sarankan Semua Pihak Usung Kesatuan
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, angkat bicara terkait penolakan warga Citra Indah Jonggol, atas rencana kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam kegiatan tabligh akbar.
Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji mengatakan agar masyarakat mengusung semangat kesatuan dan persatuan.
"Kita usung semangat kesatuan dan persatuan umat. Mulai dari ulama, tokoh-tokoh umat, semua ingin menyatu. Jangan beda-beda pandangan, jangan pecah, apalagi terprovokasi," kata Mukri Aji, Jumat (17/6).
Menurutnya, baik yang mendukung atau menolak UAS, agar saling memuliakan. "Baik yang menolak, maupun yang mendukung. Bagi saya tidak ada istilah itu. Semuanya menyatu. Mengusung kebaikan, kemuliaan. Kita memuliakan antara ulama, guru-guru. Tidak ada yang dijelekkan," ucapnya.
Kata dia, seorang penceramah juga membutuhkan kearifkan. Tidak menyinggung pihak lain yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
"Kearifan sebagai ulama, mubalig itu memang butuh arif. Penyampaian kajiannya lebih spesifik tidak singgung sana, singgung sini, tidak ada salah duga, salah sangka, dan apapun namanya. Kita mesti arif memang," tambahnya.
"Saya juga penceramah, saya selalu koreksi jangan seenaknya saya. Saya tidak menceritakan orang lain ya. Saya setiap ceramah selalu adaptasi dengan lingkungan. Buka tunduk yang tidak baik. Jangan sampai kita dianggap menyinggung. Dakwah semestinya menyejukkan," kata dia.
Sebagaimana dikabarkan, UAS mendapat penolakan dari sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan warga Citra Indah City, Jonggol, Kabupaten Bogor.
Kabar itu ramai dibicarakan dalam video yang diunggah akun Twitter @Dewie011, warga Citra Indah City.
Mereka dengan tegas menolak kedatangan UAS dalam acara Tabligh Akbar yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Juni mendatang. Seorang pria yang mengatasnamakan pengurus Citra Indah City menjadi juru bicara dan mengungkapkan warga menolak kedatangan UAS karena dianggap memancing keresahan.
"Kami masyarakat Citra Indah City dengan berat hati menolak UAS untuk datang ceramah di tempat kami, sampai batas yang belum ditentukan," kata pria itu.
"Hal ini demi menjaga ketentraman dan marwah yang diajarkan para sesepuh," sambungnya.
Dalam video itu juga diungkapkan alasan warga menolak kedatangan UAS. Menurutnya hal itu untuk menjaga kedamaian dan ketentraman. Dri sejumlah masyarakat khawatir, jika kedatangan UAS bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh warga.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semangkuk kelezatan itu bernama soto mi. Wajib dicicpi saat berkunjung ke Bogor
Baca SelengkapnyaGibran menyampaikan bahwa dirinya menganggap kegiatan silaturrahmi ini sebagai kunjungan balasan.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaBeberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaBima menyampaikan hal itu seusai berpamitan dengan warga Kota Bogor di Lapangan Sempur.
Baca SelengkapnyaDoa ini tidak hanya dipandang sebagai upaya untuk memohon perlindungan dari azab yang mengerikan di alam kubur.
Baca Selengkapnya