Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei BPS: Ada Masyarakat yang Yakin Tak Mungkin Tertular Covid-19

Survei BPS: Ada Masyarakat yang Yakin Tak Mungkin Tertular Covid-19 Pasien OTG Covid-19 menjalani isolasi di hotel. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa masih ada masyarakat yang yakin tidak akan terpapar virus corona (Covid-19). Hal itu merujuk hasil survei yang dilakukan BPS kepada 90.967 responden di seluruh Indonesia pada 7-14 September 2020.

"Masih kelihatan bahwa 17 persen dari 100 responden itu mengatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin tertular Covid-19. Jadi masih ada 17 persen, saya pikir ini persentase lumayan tinggi," kata Ketua BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Senin (28/9).

"Jadi mereka yakin tidak akan tertular atau tidak mungkin tertular (virus corona)," sambungnya.

Menurut dia, persepsi ini berkaitan erat dengan tingkat pendidikan masyarakat. Masyarakat yang tingkat pendidikannya cenderung rendah, meyakini mereka tidak akan tertular.

"Jika tingkat pendidikan rendah, mereka yakin bahwa mereka pasti tidak akan tertular. Tapi kalau pendidikan tinggi, kesadarannya sudah tinggi sehingga persentasenya menurun," jelasnya.

Untuk itu, dia mengatakan pemerintah perlu bekerja lebih keras agar masyarakat menyadari bahaya virus corona. Dengan begitu, maka masyarakat juga akan semakin meningkatkan kewaspadaannya dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Perlu terus-menerus digalakkan bahwa siapapun itu bisa terkena risiko, karena Covid-19 tidak mengenal umur, jenis kelamin, pendidikan, status sosial. Jadi pemahaman masyarakat menjadi lebih komplet sehingga mereka menjaga karena siapapun bisa terkena," tutur Suhariyanto.

Dari hasil survei yang sama, dia menyatakan penerapan protokol kesehatan seperti, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan belum dipatuhi secara konsisten. Hasil survei menunjukkan bahwa 92 persen responden disiplin dalam memakai masker.

Namun, hanya 75,38 persen responden yang mencuci tangan selama 20 detik. Kemudian, penerapan menjaga jarak baru diterapkan oleh 73,54 responden.

Suhariyanto menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan tersebut dilakukan secara paralel. Sehingga, masyarakat dapat benar-benar terhindar dari penularan virus corona.

"Penerapan 3M itu harus paralel karena pakai masker tanpa jaga jarak tidak ada gunanya juga," ucap dia.

Reporter: Lizsa Egeham

Sumber: Liputan6.com

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran

Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos
Survei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos

Masyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil

Baca Selengkapnya