TPP Dibayar Rendah, Puluhan Dokter Spesialis di Papua Geruduk Kantor Gubernur Papua
Dokter yang melakukan mendemonstrasi itu bertugas di tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota Jayapura yakni, RSUD Dok II Jayapura, RSUD Abepura dan RS Jiwa Abepura.
Dalam aksinya, para dokter spesialis itu menuntut agar uang TPP mereka disamaratakan dengan provinsi lain di Indonesia.
Ketua Komite Medik RSUD Jayapura Yunike Howay mengatakan, puluhan dokter spesialis di Papua hanya menerima TPP sebesar Rp3 juta sampai Rp7 juta. Angka itu tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 07 Menkes 545 Tahun 2019 tentang Besaran Tunjangan Peserta Penempatan Dokter Spesialis Dalam Rangka Pemberdayaan Dokter Spesialis.
"Dalam Peraturan Menkes tersebut disebutkan untuk TPP yang harus dibayarkan kepada dokter spesialis di rumah sakit provinsi minimal sebesar Rp24.050.000, dan bila RS rujukan regional minimal sebesar Rp25.505.000, sedangkan untuk RS Pemda lainnya Kemenkes memberikan tambahan hingga Rp27.043.000, sedangkan kami di Papua hanya terima Rp3 juta sampai Rp7 juta saja.”
Ketua Komite Medik RSUD Jayapura Yunike Howay.
Dia menegaskan, dirinya bersama rekan-rekannya sudah beberapa kali bertemu dengan pihak pemerintah. Pemprov Papua berjanji akan membedakan TPP para dokter spesialis dengan ASN lainnya karena beban kerja yang lebih.
"Kita ini bekerja 1×24 jam berbeda dengan ASN lain yang masuk pukul 7.30 WIT dan pulang pukul 15.00 WIT. Dan di saat para ASN lain libur, kami tidak libur, apalagi kalau ada kondisi emergency kami harus tetap siap melayani, bahkan hal ini sudah kami sampaikan ke Pemprov Papua, mereka sudah memahami itu, sehingga mereka berjanji akan menaikkan PTT kami, tapi kenyataannya tidak," tegas Yunike. Pa
berita untuk kamu.
Para dokter spesialis ini pun mengancam bila hak mereka tidak diberikan sesuai beban kerja dan tanggung jawab, maka mereka hanya akan bekerja sesuai dengan jam kerja ASN pada umumnya dan apabila ada masalah terkait pasien di luar jam kerja ASN, bukan menjadi tanggung jawab mereka.
"Pemprov Papua harus ingat bahwa di daerah lain di Indonesia juga membutuhkan dokter spesialis, kami bertahan di Papua karena panggilan kemanusiaan, namun kami juga menuntut keadilan, masa di daerah lain saja TPP dokter spesialis bisa mencapai Rp40 juta, sementara kita yang di Papua hanya Rp3 juta hingga Rp7 juta," ungkapnya.
Hal senada disampaikan dokter anak konsultan neonatologi dari RSUD Abepura, Sandra Bulan. Dia mengatakan, mereka meminta agar hak mereka disamaratakan.
"Intinya kami menuntut pembayaran kami sama dengan seluruh dokter spesialis di Indonesia," ucap Dokter Sandra.
Sandra menegaskan, selain TPP, pihaknya meminta jaminan keamanan bagi setiap dokter.
Pemerintah Provinsi Papua menerima aspirasi tuntutan para dokter spesialis dari tiga rumah sakit mengenai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Ketua Penjabat Fungsional dan Analis Kebijakan Provinsi Papua Gerson Jitmau mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pelaksana harian Gubernur Provinsi Papua Muhammad Ridwan Rumasukun.
"Intinya kami menerima aspirasi dari para dokter dan kami akan berkoordinasi bersama pimpinan untuk TPP ini," kata Gerson.
Menurutnya, aspirasi tuntutan ini sangat penting. "Karena rumah sakit adalah ujung tombak. Menjadi pelayanan yang baik kepada masyarakat," ujarnya.
- Richard Jakson Mayor
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat sebanyak 1.750.474 Daftar Pemilih Luar Negeri (DPLN).
Baca SelengkapnyaHal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 orang taruna STIP sebagai tersangka mulai dari pelaku utama TRS dan tiga tersangka yang baru ditetapkan yakni FA, AKA dan WJP.
Baca SelengkapnyaSikap tegas mendorong hak angket di DPR agar pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Febuari lalu dapat terang benderang.
Baca SelengkapnyaHal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2024 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian PUPR
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca SelengkapnyaGelang 'sakit' yang begitu mencuri perhatian dikenakan oleh prajurit TNI AD asal Papua.
Baca SelengkapnyaSebelum TPS dibuka, Ketua KPPS akan membuka rapat pemungutan suara
Baca Selengkapnya