Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usul Komnas HAM Tanggulangi Masalah Over Kapasitas Penjara

Usul Komnas HAM Tanggulangi Masalah Over Kapasitas Penjara Ilustrasi Penjara. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Masalah over kapasitas di rutan dan lapas Jawa Barat menjadi sorotan. Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, masalah ini bisa ditanggulangi dengan cara hukuman kerja sosial.

"Ini memang yang diselesaikannya dengan banyak hal, enggak cukup dengan hanya bangun sebanyak-banyaknya penjara itu enggak akan selesai. Salah satu yang paling penting adalah doktrin bagaimana penegakkan hukum itu," kata Choirul di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).

"Misalnya apakah semua orang yang nyuri telor untuk makan, nyuri roti untuk makan atau nyuri ayam untuk makan itu harus dipenjara? Dibanyak negara politik kebijakan hukumnya mereka tidak memenjarakannya tapi bisa melakukan kerja sosial," sambungnya.

Menurutnya, cara tersebut bisa mengurangi over kapasitas di penjara. Hal itu juga perlu dibarengi dengan penegakan hukum tak pandang bulu dan mengajarkan contoh yang baik.

"Jadinya ya semakin orang berbuat kejahatan semakin besar kalau tidak ada contoh yang baik. Kalau potensi orang berbuat kejahatan semakin besar ya ada ya melakukan over kapasitas pelan-pelan. Jadi tidak cukup overkapasitas itu diselesaikan dengan membangun penjara," imbuhnya.

Choirul pun enggan menanggapi soal perilaku menyimpang seksual yang terjadi di penjara. Dirinya hanya ingin masalah overkapasitas dibenahi dari akar.

"Saya enggak mau komentar itu. Kalau overkapasitas overkapasitas aja," kata Choirul Anam.

Untuk diketahui, Lembaga Pemasyarakatan (lapas) dan Rumah Tahanan (rutan) di Jawa barat dalam kondisi kelebihan kapasitas sebesar 52 persen. Jumlah penghuni saat ini sebanyak 23.861 orang, padahal idealnya hanya diisi 15.658 orang.

Kelebihan kapasitas hunian tersebut diduga menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah di Lembaga Pemasyarakatan. Antara lain, peredaran narkoba, hingga perkelahian antar-napi menjadi salah satu faktor terjadinya gangguan kamtib.

Kemudian, kelebihan kapasitas menyebabkan penyimpangan orientasi seksual sejumlah napi dan tahanan. Penyimpangan ini disebabkan oleh kebutuhan biologisnya yang tak tersalurkan.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dituduh Melakukan Kekerasan Seksual, Ketua BEM UI Dinonaktifkan
Dituduh Melakukan Kekerasan Seksual, Ketua BEM UI Dinonaktifkan

Dia menerima apa yang telah menjadi keputusan organisasi tersebut. Dia pun akan mengikuti proses hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Kompaknya Jenderal Non Akpol Tugas Bareng Adiknya Mayjen TNI, Ada Momen HP Sang Kakak Diintip
Kompaknya Jenderal Non Akpol Tugas Bareng Adiknya Mayjen TNI, Ada Momen HP Sang Kakak Diintip

Potret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024
Catatan Komnas HAM untuk KPU Selama Pelaksanaan Pemilu 2024

Salah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding

Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Komisi III Sarankan Kemenpan RB Punya Aturan Khusus untuk Cegah Pelecehan Seksual di Lingkungan ASN
Komisi III Sarankan Kemenpan RB Punya Aturan Khusus untuk Cegah Pelecehan Seksual di Lingkungan ASN

Dia berharap agar korban pelecehan seksual berani bersuara.

Baca Selengkapnya
Momen Hangat Jenderal Berdarah Kopassus Ketemu Jenderal Polisi di Pusdik Kopassus, Panggil 'Kakak Asuh'
Momen Hangat Jenderal Berdarah Kopassus Ketemu Jenderal Polisi di Pusdik Kopassus, Panggil 'Kakak Asuh'

Sejumlah pejabat dan petinggi TNI-Polri turut hadir dalam acara yang dilaksanakan di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Diberhentikan dengan Hormat dari TNI, Pria Asal Solo Ini Bangkit Lewat Usaha Es Coklat & Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
Diberhentikan dengan Hormat dari TNI, Pria Asal Solo Ini Bangkit Lewat Usaha Es Coklat & Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari

Faqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.

Baca Selengkapnya