Viral Massa Geruduk Minimarket Diduga di Bekasi Teriakan 'Kepung, Kepung'
Merdeka.com - Sekelompok massa menggeruduk minimarket diduga terjadi di Bekasi. Belum diketahui apa yang diperdebatkan, yang pasti massa terlihat tersulut emosi. Sebagian dari mereka berteriak 'kepung'.
Aksi tersebut terekam kamera ponsel salah seorang warga dan kini viral di jagat maya.
Dari rekaman video berdurasi 02.16 menit terlihat segerombolan massa berkerumun di salah satu minimarket. Beberapa kali terdengar suara orang bersitegang.
"Kepung, kepung kepung," kata pria tersebut, seperti dikutip merdeka.com dari video, Selasa (5/11).
"Iya bisa kepung kenapa enggak," timpal pria lain yang ada di video tersebut.
Tak lama berselang, keributan pecah. Beberapa orang melempar bangunan dengan batu, kayu dan tong sampah. Warga sekitar yang berada di lokasi sampai ketakutan. Dia meminta petugas yang berjaga untuk membubarkan massa.
"Bubarin pak bubarin, Pak itu pak tolong, bubarin," kata seorang wanita.
Dalam keterangannya, peristiwa itu terjadi di kotamadya Bekasi pada 23 Oktober 2019. Salah satu pemilik waralaba sedang dimintain retribusi.
"Ini yang saya sampaikan keberatan ke pemkot Bekasi karena GIBAS ini ormas yang memang sering gangguin bisnis selama ini," seperti yang tertulis dalam caption tersebut.
Menurut keterangan, Ini karena diinisiasi dari Walikota Bekasi Rahmat Efendy yang minta ke ormas GIBAS untuk jadi juru parkir di setiap minimarket dan dikenakan tarif Rp2000 per konsumen sedangkan UMKM di toko-toko mengeluh karena konsumen jadi malas belanja. Mereka meminta untuk videonya diviralkan.
"Mohon kpd kawan2x untuk memviralkan info ini, agar bisnis usaha menjadi kondusif dan tdk gulung tikar.Kasus ini identik dg saat OTT di Samarinda. 2 organisasi preman seolah-olah mendptkan LEGALISASI dari Pemda setempat. Surat LEGALISASI spt dibawah ini bisa menjadi Alat Bukti Kejahatan (Instrumen Delik) serta dapat menyeret Pemda (oknum)nya menjadi bagian 'pemerasan' kepada penggiat usaha waralaba/franchise spt kami," tutupnya.
Saat dikonfirmasi, Polisi mengaku belum menerima laporan mengenai tindakan di video yang beredar.
"Belum ada laporan. Saya cek dulu ya," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Arman kepada Liputan6.com.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaDiduga mendapat rayuan dari seorang pembeli di minimarket, wanita ini langsung menolak dengan memperlihatkan cincin yang terpasang di jari manisnya.
Baca SelengkapnyaLantaran sering menobok, petugas minimarket memasang tulisan-tulisan di rak etalase.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat melakukan perlawanan, para perampok langsung kabur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diungkap sang ibu kandung. Kedua orang tua tersebut disebut-sebut telah pisah
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, modus yang dilakukan sejoli ini dengan cara berpura-pura sebagai pembeli di minimarket.
Baca SelengkapnyaIa tiba-tiba diajak oleh pria tak dikenal untuk makan malam bersama. Namun, reaksi wanita tersebut justru begitu mengejutkan dan menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPria berciri rambut kribo ini diketahui makan di Warung Tegal alias Warteg dengan membayar sesuka hati.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnya