Ganjar Sebut Omongan Bambang Pacul Soal Banteng dan Celeng untuk Mengingatkan
Merdeka.com - Internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan memanas, setelah muncul deklarasi dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah (Ganjar) maju di Pilpres 2024. Merespons hal tersebut, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang 'Pacul' Wuryanto bahkan sempat menyebut kader yang keluar dari barisan bukan banteng, melainkan celeng.
Menurut Ganjar, pernyataan Bambang tersebut bersifat mengingatkan agar para kader partai tertib.
"Yo ora, itu untuk mengingatkan saja biar kadernya tertib," kata Ganjar Pranowo usai rapat penanganan Covid-19 di Pemprov Jateng, Semarang, Senin (11/10).
Berita lengkap mengenai Ganjar Pranowo bisa dibaca di Liputan6.com
Ketika ditanya terkait deklarasi untuk dirinya, Ganjar mengaku masih mengurusi Covid-19.
"Deklarasi apa? Lagi ngurusi Covid kok," ungkapnya.
Sebelumnya Bambang Pacul menyebut soal banteng dan celeng. PDIP adalah partai yang merupakan barisan yang mengikuti satu arahan dari pimpinan. Seluruh kader wajib mengikuti aturan dari ketua umum.
"PDIP itu adalah barisan yang mendapat perintah. Jadi siapa pun yang merasa jadi barisan PDIP, harus berada di barisan, barisan yang diperintah," kata Bambang.
Bambang menyebut, kader PDIP yang mendeklarasikan Capres mendahului arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, telah keluar dari barisan.
"Kalau ada pengurus yang bicara di luar perintah partai artinya apa? Keluar dari barisan. Kalau keluar dari barisan ya siap untuk tidak di barisan, ya dikeluarkan oleh komandannya. Di militer juga gitu, keluar dari barisan ya out," ujarnya.
Menurutnya, kader yang keluar dari barisan bukanlah banteng, melainkan celeng.
"Adagium di PDIP itu yang di luar barisan bukan banteng, itu namanya celeng. Jadi apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS tersebut menunjukkan dua jari dan menyebutkan nama Calon Presiden RI Prabowo.
Baca SelengkapnyaNamun Kaesang menegaskan tidak ingin mencampuri urusan dapur partai lain.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca Selengkapnya