Ketum PAN Sebut Islam Tengah Moderat Ciptakan Stabilitas Politik
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menawarkan konsep Islam tengah yang moderat. Konsep ini sudah dilahirkan sejak lama oleh para pendiri bangsa.
"Islam tengah bukanlah sebuah konsep yang baru, Islam tengah sudah lama hidup di Indonesia sejak dilahirkan oleh para pendiri bangsa terutama para tokoh islam yang melihat Indonesia secara utuh dan berpengang teguh pada pilihan terbaik padangan tentang islam tengah ini," ujar Zulkifli dalam pidato kebangsaan di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (29/1).
Konsep ini terus dihidupkan dan dikembangkan oleh mayoritas pemeluk agama Islam di Indonesia. Konsep Islam tengah ini diperlihatkan oleh ormas Islam seperti Muhamadiyah, Nahdlatul Ulama dan sebagainya.
"Ini merupakan tafsir agama yang diperlihatkan oleh ormas-ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, Al Washliyah, Persis dan lain-lain," jelas Zulkifli.
Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, konsep Islam tengah juga yang membuat Indonesia negara yang damai yang melahirkan stabilitas politik di dalam negeri.
"Saya kira spirit inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang damai memiliki stabilitas politk yang baik dan kompatible pada ide-ide kemajuan," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaPAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaZulhas tidak ada maksud melecehkan dan menistakan agama
Baca SelengkapnyaMK bakal menggelar Rapat Permusyawakaratan Hakim untuk membahas posisi Arsul Sani.
Baca Selengkapnya