PBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Tokoh agama mengajak masyarakat bersatu untuk membangun masa depan usai Pemilu 2024.
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, Indonesia sudah melewati beberapa Pemilu setelah era reformasi.
Terbukti, Indonesia bisa melewati berbagai dinamika yang muncul dari pemilu ke pemilu.
“Mari berdemokrasi secara dewasa, siap kalah dan siap memang, lalu bersatu kembali membangun bangsa Indonesia. Pemilu hanyalah cara memilih pemimpin, bukan untuk berpecah-belah,” kata Gus Fahrur, sapaannya.
Dia mengimbau masyarakat agar memperbanyak ibadah di Bulan Ramadan. Aspirasi terkait hasil Pemilu ada baiknya disampaikan melalui wakil rakyat di DPR.
“Jangan sampai batal puasa karena demo,” ujarnya.
Sedangkan pemerintah dan instansi yang terkait hendaknya memberikan sosialisasi dan informasi yang akurat sesuai data yang masuk dan menerima aspirasi masyarakat dengan baik, melalui tata cara dan mekanisme yang berlaku.
“Silakan masyarakat menyampaikan aspirasinya melalui jalur konstitusi, hindarilah gerakan yang menggangu ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” ujar Gus Fahrur.
“Di era digital saat ini jangan mudah percaya dengan berita hoak dan provokasi. Keselamatan Bangsa Indonesia adalah segalanya,” tambah Gus Fahrur.
Semua pihak khususnya kalangan elite politik diminta untuk melupakan kebencian
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaKPU mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara partai politik Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan partainya terbuka berkoalisi dengan partai politik manapun.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca Selengkapnya