Sekjen Gerindra: Orang-orang Pendulang Suara di BPN Prabowo Digerus Satu Persatu
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan para tokoh pendulang suara di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno satu per satu hilang. Mulai dari musisi Ahmad Dhani Prasetyo hingga Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif.
"Sekarang udah mulai bahwa orang-orang yang berpotensi mendulang suara di lingkaran BPN sudah mulai digerus satu persatu. Ada Ahmad Dhani. Sekarang Slamet Ma'arif, mungkin nanti siapa dan seterusnya," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2).
Muzani menilai ada ketimpangan dalam penegakan hukum di Indonesia. Kata dia, jika yang terkena kasus adalah pendukung petahana kasus tersebut tidak akan diproses. Tetapi jika kasus menimpa kubu oposisi cepat sekali direspons Kepolisian.
"Sementara mereka sepertinya timnya baik-baik, bersih-bersih tidak ada kesalahan. Laporan kita juga diangap tidak ada bukti hukum, sehingga tidak perlu dipanggil-panggil, dimintai keterangan. Padahal laporan kita seabrek-abrek," ungkapnya.
Dia pun membeberkan beberapa ketimpangan yang dilakukan oleh polisi. Salah satunya dalam penanganan kasus remaja penghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kasusnya dianggap selesai.
"Kemudian ada Pak Jokowi diancam anak remaja, mengancamnya ke Pak Jokowi, tapi enggak dilakukan apa-apa. Kemudian ada penghinaan di Kalimantan Barat terhadap Islam yang katanya penjajah. Macam-macam semuanya," ujarnya.
"Banyak sekali laporan-laporan kita tapi sepertinya tak pernah dianggap cukup bukti. Tapi kita yang dilaporkan, cukup bukti," ucapnya.
Diketahui, Ahmad Dhani ditetapkan sebagai terpidana kasus ujaran kebencian. Sedangkan Slamet Ma'arif baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelanggaran kampanye oleh Mapolresta Surakarta.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani mengakui PKS adalah sahabat lama dari Gerindra
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pilpres, TPN Ganjar Minta Pemungutan Ulang Lawan Anies dan Batalkan Kemenangan Prabowo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya, ada deretan pensiunan TNI yang telah lebih dulu mendapat gelar jenderal kehormatan.
Baca SelengkapnyaSikap Budiman Sudjatmiko yang menolak mundur dari PDIP seusai mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dinilai sebagai perilaku pengecut.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco, Prabowo juga ingin membangun Indonesia bersama kawan-kawannya.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Selengkapnya