Ini Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Setelah menyelesaikan proses buang air besar, banyak orang merasa lega, puas, atau bahkan merasa rileks. Namun, bagi beberapa individu, kegiatan ini bisa menyebabkan sensasi fisik lemah di lutut.
Meskipun tubuh seringkali merasa lemah ketika sedang sakit, belum makan dalam beberapa jam, atau setelah latihan intens, hubungan antara buang air besar dan kelemahan ini menarik untuk dijelajahi.
Seperti halnya dalam latihan fisik yang intens, keterkaitan ini terletak pada tekanan fisik yang dialami tubuh selama proses defekasi. Saat berusaha mengeluarkan tinja dari tubuh, otot perut seringkali dikencangkan selama mendorong.
Dilansir dari Health Digest, para ahli dari Harvard Health Publishing menjelaskan bahwa hal ini memicu apa yang dikenal sebagai reaksi vasovagal tubuh, di mana denyut jantung dan tekanan darah mengalami penurunan. Dr. Ellen M. Stein, seorang profesor kedokteran di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, menyatakan, "Hal ini bisa membuat Anda merasa pusing saat bangkit setelah buang air besar, atau merasa lelah."
Khususnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang lupa untuk bernapas saat melakukan tekanan. Oleh karena itu, jika setelah buang air besar Anda merasa fisik lelah, mungkin itu berarti Anda terlalu memaksakan diri.
Terkadang, seseorang mungkin memaksakan diri hingga mengalami pingsan selama buang air besar. Kondisi ini dikenal sebagai sinkop defekasi, dan terjadi ketika seseorang pingsan karena mengejan terlalu keras saat proses buang air besar.
Meskipun pengetahuan tentang kondisi ini masih terbatas, ahli jantung dan peneliti sinkop, Dr. Robert Sheldo, menyebutbahwa sinkop defekasi menyumbang hingga 3 persen dari kasus sinkop yang dia tangani. Penyebab sinkop defekasi juga diyakini terkait dengan reaksi vasovagal tubuh, di mana tekanan berlebihan memicu penurunan denyut jantung dan tekanan darah, menyebabkan hilangnya kesadaran.
Mereka dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotensi, mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami sinkop defekasi. Hal ini didukung oleh penelitian awal tahun 1986 yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, di mana para peneliti mengamati 20 kasus sinkop defekasi.
Dalam penelitian ini, sembilan pasien memiliki masalah medis, termasuk gangguan pencernaan, penyakit jantung, dan gejala mirip stroke. Meskipun masalah kesehatan mendasar dapat memainkan peran dalam kasus sinkop defekasi, tidak ditemukan penyebab yang jelas untuk 11 partisipan studi tersebut.
Jika Anda merasa lemah selama atau setelah buang air besar, penting untuk memprioritaskan keselamatan dengan segera berbaring, terutama jika mulai berkeringat atau kulit terasa dingin dan lembap.
Menurut para ahli di Harvard Health Publishing, setelah berbaring, seharusnya tidak memerlukan waktu lama sebelum Anda mulai merasa normal kembali. Namun, jika perasaan kelemahan tidak mereda dalam beberapa menit, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah mungkin ada masalah kesehatan lain yang memerlukan perhatian.
Ada juga kebiasaan gaya hidup yang dapat diadopsi untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan dan membuat buang air besar menjadi pengalaman yang kurang melelahkan. Kegiatan mengejan yang berlebihan saat buang air besar lebih mungkin terjadi jika mengalami sembelit.
Oleh karena itu, pastikan untuk tetap terhidrasi dengan baik dan melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membantu mencegah sembelit. Terakhir, pastikan asupan serat Anda mencukupi untuk mendukung kesehatan usus, dengan memasukkan biji-bijian utuh yang bergizi dan sayuran ke dalam diet sehari-hari Anda.
Tenesmus merupakan kondisi ketika muncul rasa ingin buang air besar namun tak kunjung kelaura.
Baca SelengkapnyaMeneteskan air liur atau biasa disebut mengiler saat tidur bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaNyeri saat buang air kecil bisa menjadi gejala dari berbagai infeksi .
Baca SelengkapnyaBadan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.
Baca SelengkapnyaSelain membuat mata melek, kopi juga bisa menjadi pelancar buang air besar terutama di pagi hari.
Baca SelengkapnyaGejala mata lelah termasuk mata kering, iritasi, sensasi terbakar, dan bahkan sakit kepala.
Baca SelengkapnyaMata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaPerut kembung saat berpuasa tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak dalam kondisi sehat.
Baca Selengkapnya