Kenali Perbedaan Terapi Hemodialisis (HD) dan Hemodiafiltrasi (HDF) yang Sering Dijalani Pasien Penyakit Ginjal
Menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh menjadi hal yang penting dilakukan agar tubuh bisa menjalankan fungsinya secara optimal. Jika ada organ yang bermasalah atau mengalami gangguan, tentu saja proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Misalnya saja pada ginjal yang menjadi salah satu organ sistem ekskresi yang berperan untuk menyaring limbah dan racun yang ada di dalam darah, lalu membuangnya dalam bentuk urine.
Jika seseorang mengalami penyakit atau gangguan pada ginjal, maka limbah dan racun yang ada di dalam darah tidak bisa tersaring dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan akibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Bagi pasien yang mengalami penyakit ginjal, ada 2 jenis terapi yang biasanya dijalani yaitu hemodialisis dan hemodiafiltrasi. Apa sih bedanya? Simak penjelasan dr. Mirna Nurasri Praptini, Sp.PD, M.Epid, KGH, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Ginjal Hipertensi di RS EMC Alam Sutera berikut ini!
Hemodialisis (HD)
Dikenal juga dengan istilah cuci darah, hemodialisis adalah terapi yang diperlukan oleh pasien dengan penyakit ginjal yang seharusnya bisa dilakukan oleh organ ginjal di dalam tubuh. Hemodialisis sendiri bisa membantu mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan mineral di dalam darah seperti natrium, kalium, dan kalsium. Perlu diketahui bahwa terapi ini bukan untuk menyembuhkan, tapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Terapi yang satu ini direkomendasikan untuk pasien yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 15%. Bisa juga dijalani pasien yang telah memiliki gejala berat yang disebabkan penyakit ginjal, seperti sesak napas, kelelahan, kram otot, dan muntah.
Dalam prosesnya, hemodialisis dilakukan dengan mesin khusus yang bertugas seperti ginjal artifisial atau ginjal buatan. Mesin tersebut akan mencuci darah untuk menyingkirkan limbah dan racun serta air berlebih yang ada di dalam darah pasien.
Nantinya, jarum akan dimasukkan ke pembuluh darah pasien untuk menghubungkan aliran darah ke mesin hemodialisis. Darah tersebut akan dicuci di dalam mesin dan setelah proses penyaringan selesai, maka darah bersih akan kembali mengalir ke dalam tubuh pasien. Rangkaian proses hemodialisis ini memakan waktu sekitar 4 jam dan pasien perlu menjalani terapi 2-3 sesi dalam seminggu.
berita untuk kamu.
Hemodiafiltrasi
Terapi yang satu ini tidak jauh berbeda dengan hemodialisis, yaitu menggantikan peran ginjal dalam menyaring darah dari limbah dan racun. Bedanya, hemodiafiltrasi adalah gabungan dari 2 teknik yaitu hemodialisis (difusi) dan hemofiltrasi (konveksi) yang meningkatkan penyaringan dan pembersihan zat terlarut pada spektrum dengan berat molekul lebih luas. Mesin hemodiafiltrasi juga bisa dikatakan lebih baik dibandingkan mesin hemodialisis biasa.
Keunggulan hemodiafiltrasi:
- Mengeluarkan racun-racun dalam ukuran yang kecil, sedang maupun besar di dalam tubuh
- Menurunkan resiko kematian lebih tinggi
- Menurunkan potensi pasien menjalani rawat inap
- Meminimalisir penyebab turunnya nafsu makan
- Mengurangi efek samping cuci darah seperti gatal-gatal, tekanan darah rendah, pusing dan mual.
Terapi ini idealnya diberikan kepada pasien yang punya kondisi jantung dan tekanan darah tidak stabil. Nggak semua pasien yang mengalami gangguan ginjal bisa melakukan hemodiafiltrasi, karena pasien dengan jumlah Quick of Blood (Qb) di atas 300 yang dapat menjalani terapi ini.
Baik hemodialisis maupun hemodiafiltrasi hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut. Salah satunya adalah RS EMC Alam Sutera yang menyediakan pelayanan hemodialisis dan hemodiafiltrasi dengan mesin teknologi canggih.
Bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit ginjal, segera konsultasikan kondisi yang dialami tepat dengan dr. Mirna Nurasri Praptini, Sp.PD, M.Epid, KGH, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Ginjal Hipertensi RS EMC Alam Sutera agar mendapatkan penanganan yang tepat.
- Wuri Anggarini
Jika ditarik garis besarnya, perbedaan arteri dan vena akan terlihat dari aliran darah yang tengah dibawa oleh dia.
Baca SelengkapnyaHPL ini menjadi panduan bagi calon ibu dan tim medis untuk mempersiapkan segala hal terkait proses persalinan dan perawatan bayi setelah lahir.
Baca SelengkapnyaHipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memahami gejala muncul, mengetahui perlu bantuan medis, dan paham pengobatan sangat penting untuk waspada dengan batu ginjal.
Baca SelengkapnyaZN mengaku tidak memberikan obat keras dalam jumlah banyak menggunakan suntikan ke tubuh pasiennya
Baca SelengkapnyaWaspada dengan berbagai gejala gangguan ginjal agar bisa segera menemukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMalaria dan demam berdarah adalah dua penyakit yang sering kali disalahpahami sebagai penyakit yang sama karena keduanya ditularkan oleh nyamuk.
Baca SelengkapnyaGlomerulus merupakan bagian dari ginjal yang terdiri dari jaringan kapiler.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya