Pada Anak, Infeksi Virus Corona Tidak Bakal Parah Tapi Bisa Menyebar
Merdeka.com - Sebuah penelitian terbaru di China mengungkap bahwa pada anak-anak, infeksi virus corona hanya terjadi secara ringan. Tidak akan berlanjut menjadi gejala yang berat dan mengancam nyawa.
Dilansir dari Medical Xpress, temuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Nature Medicine. Hanya saja walau tak berbahaya, anak-anak tetap bisa menyimpan infeksi virus corona ini dalam tubuh mereka.
Hal ini sekaligus menjawab mengapa penting untuk meliburkan sekolah anak walau tak menunjukkan gejala berbahaya.
"Sangat masuk akal untuk menutup sekolah, karena belum jelas apakah anak bisa menularkannya ke orang lain di masyarakat," terang Dr. Robert Glatter dari Lenox Hill Hospital, New York City.
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti Huimin Xia dari Guangzhou Women and Children's Medical Center. Penelitian dilakukan terhadap 745 bayi dan anak-anak di sana.
Partisipan penelitian berusia antara 2 bulan hingga 15 tahun dengan riwayat kontak dengan pasien COVID-19. Diketahui bahwa hanya 10 anak (1,3 persen) yang positif infeksi virus corona.
Dari 10 anak tersebut, tidak ada yang mengalami gejala secara parah. Tujuh mengalami demam namun tidak ada yang demamnya melebihi 39 derajat celsius.
"Terdapat sejumlah batuk, radang tenggorokan, serta hidung buntu," terang hasil penelitian tersebut.
"Namun tidak ada gejala lain yang umum tampak pada pasien dewasa seperti nyeri otot dan sakit kepala," sambungnya.
Berdasar hasil X-ray, juga tidak ditemui tanda penumonia pada anak-anak tersebut. Walau tak menunjukkan gejala bahaya, tapi anak-anak tersebut tetap dapat menularkan infeksi tersebut pada orang dewasa yang lebih rentan.
Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk melihat mengenai mengapa hal ini dapat terjadi. Namun yang jelas walau anak-anak tak rentan mengalami masalah serius dari infeksi ini, mereka masih tetap bisa menularkannya ke orang lain.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaGejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.
Baca Selengkapnya