Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Abdul Rivai, Dokter Sekaligus Wartawan Perintis Surat Kabar Bahasa Melayu

Mengenal Abdul Rivai, Dokter Sekaligus Wartawan Perintis Surat Kabar Bahasa Melayu<br>

Mengenal Abdul Rivai, Dokter Sekaligus Wartawan Perintis Surat Kabar Bahasa Melayu

Namanya hingga kini tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menerima gelar Doktor di Universitas Gent, Belgia.

Abdul Rivai lahir di Palembayan, Bengkulu pada 13 Agustus 1871 dari pasangan Abdul Karim dan Siti Kemala Ria. Sang ayah bekerja sebagai guru di sekolah Melayu, sementara ibunya adalah keturunan raja di Muko-Muko, Bengkulu.

Rivai sempat merasakan pendidikan formal di sekolah dokter Jawa atau STOVIA. Kemudian, setelah menamatkan pendidikan di sana pada tahun 1894, ia bekerja di Kota Medan, Sumatra Utara.

Selama mengenyam pendidikan, Rivai dikenal sebagai sosok yang keras, ulet, serta memiliki pola pikir yang cemerlang.
(Foto: Wikipedia)

Merasa Kecewa

Pada waktu itu Rivai memandang jika gelar sarjana dari Eropa menjadi kesempatan yang memungkinkan dirinya naik derajat dari rakyat kolonial menjadi warga Belanda.

Setelah lulus dari ilmu kedokteran, barulah Rivai merasakan kekecewaan. Rupanya gaji sebagai seorang dokter hanya setengah dari gaji yang diterima teman-teman sesama dokter yang asli Belanda. Sementara itu, peran dan keberadaan Rivai cenderung dianggap remeh.

Rivai lantas memutuskan bergaya seperti orang Belanda sejak Maret 1895 dengan setelan jas dan dasi. Kemudian ia melanjutkan studi di Universitas Utrecht. Singkat cerita, dirinya mulai merasakan perbedaan karakteristik antara orang Belanda di Eropa dengan di tanah jajahan.

Terjun ke Dunia Pers

Dilansir dari beberapa sumber, Abdul Rivai lalu banting stir menjadi wartawan dengan mendirikan Pewarta Wolanda yang terbit pada tahun 1899 dan 1990. Dari sini wawasan Rivai semakin luas dan mulai mengerti karakteristik orang-orang Belanda di tanah jajahan.

Seiring berjalannya waktu, Rivai akhirnya memiliki dorongan yang kuat untuk terlibat aktif di dunia jurnalisme. Di sisi lain, dunia pers turut menyadarkan dirinya bahwa terdapat ketidakadilan yang dialami oleh orang pribumi.

Rivai kerap menulis buah pemikirannya bahwa demoralisasi bukanlah dari penjajahan melainkan dari keterbelakangan pikiran dan tradisi. Maka dari itu, obatnya adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah modern.

Buah pemikirannya itu rupanya telah menginspirasi Dokter Wahidin Soedirohusodo bersama dengan Dr. Sutomo mencetuskan organisasi sosial budaya yang bernama Budi Utomo.

Selama di luar negeri, Rivai menjadi sosok penting dari perkembangan dunia pers Indonesia. Pasalnya, ia menjadi pionir terbitnya surat kabar berbahasa Melayu dari luar negeri.

Tidak Sesuai Harapan

Ketika Rivai kembali ke Tanah Air, seluruh mimpinya tidak berjalan mulus. Meski dirinya menjadi dokter praktik pribadi lalu menghasilkan uang serta bisa berbaur dengan orang-orang asing namun tetap ada yang kurang.

Seluruh tenaga yang sudah ia gunakan agar bisa menempuh pendidikan di luar negeri agar mendapatkan reputasi yang lebih baik seakan sia-sia. Di tanah jajahan, reputasi yang sudah dibangun dalam bentuk apapun tidak akan dihargai sama sekali.

Rivai wafat pada 16 Oktober 1937 di Bandung pada usia 66 tahun. Namanya hingga kini tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menerima gelar Doktor di Universitas Gent, Belgia.

Selamat! Tiga Perwira TNI AD Raih Gelar Doktor dan Cumlaude di UGM, Ini Sosoknya
Selamat! Tiga Perwira TNI AD Raih Gelar Doktor dan Cumlaude di UGM, Ini Sosoknya

Tiga perwira TNI AD bergelar doktor dan cumlaude itu ialah Mayjen TNI Heri Wiranto, Kolonel Inf Dwi Tjahjo Harsono dan Letnan Kolonel Arh Syarief Syah Banjar.

Baca Selengkapnya
Letjen TNI Eks Wamenhan Lulus S3 Raih Summa Cumlaude di Usia 71 Tahun, Kini Bergelar Doktor
Letjen TNI Eks Wamenhan Lulus S3 Raih Summa Cumlaude di Usia 71 Tahun, Kini Bergelar Doktor

Ternyata usia kepala 7 tak menghalangi pria kelahiran 30 Oktober 1952 ini untuk terus menambah ilmu.

Baca Selengkapnya
Kini Sudah Putus Hubungan, Intip Potret Bareng Dokter Richard Lee dan Farel Aditya yang Curi Perhatian
Kini Sudah Putus Hubungan, Intip Potret Bareng Dokter Richard Lee dan Farel Aditya yang Curi Perhatian

Setelah memutuskan untuk berhenti bersekolah, Dokter Richard Lee pun menegaskan bahwa Fael bukanlah adik angkatnya lagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Pengantin Baru Buah Zakar Diambil Dokter Tanpa Izin hingga Tak Mampu Layani Istri
Cerita Pengantin Baru Buah Zakar Diambil Dokter Tanpa Izin hingga Tak Mampu Layani Istri

RSUD Bangli jawab tuduhan yang diberikan kepada Subandi

Baca Selengkapnya
Keanehan Praktik Dokter Gadungan di Bekasi, Pasien Selalu Didiagnosis Tifus
Keanehan Praktik Dokter Gadungan di Bekasi, Pasien Selalu Didiagnosis Tifus

Dokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .

Baca Selengkapnya
Ribuan Calon Dokter Spesialis Disebut Alami Gejala Depresi, Ini Kata IDI
Ribuan Calon Dokter Spesialis Disebut Alami Gejala Depresi, Ini Kata IDI

Wakil Ketua Umum PB IDI menilai Menkes sebagai pemilik RS merupakan pihak paling bertanggung jawab terkait hal itu.

Baca Selengkapnya
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir

Pria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.

Baca Selengkapnya
Berjanji Tak Mengemis Lagi, Ini Momen Ibu Mbal 'Aa Kasian Aa' Bertemu Dokter Richard Lee
Berjanji Tak Mengemis Lagi, Ini Momen Ibu Mbal 'Aa Kasian Aa' Bertemu Dokter Richard Lee

Usai viral dan mendapat bantuan, Ibu Mbal berjanji tidak akan mengemis lagi.

Baca Selengkapnya