Mengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan
Ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia karena mempelopori lahirnya satpam.
Ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia karena mempelopori lahirnya satpam.
Jenderal Polisi Awaloedin Djamin merupakan seorang tokoh kepolisian Republik Indonesia. Dia pernah menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) pada periode 1978-1982.
Ia lahir di Padang pada 26 September 1927 dari keluarga bangsawan Marah Djamin dan Zulhidjah. Dari garis ayah, ia merupakan cucu Soetan Basri, anak Marah Oejoeb gelar Marah Maharadja Besar yang merupakan Regent Padang terakhir. Sedangkan ibunya merupakan putri seorang demang bernama Iljas Bagindo Saripado.
Mengutip Wikipedia, pendidikannya dari sekolah dasar hingga SLTA ia habiskan di Sumatra Barat. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di PTIK hingga lulus pada tahun 1955.
Kariernya di kepolisian dimulai dari bagian Sekretariat Jawatan Kepolisian Negara (1955) dan menjabat sebagai Kasi Umum Sekretariat Jawatan Kepolisian Negara (1958).
Ia memperdalam studinya di University Of Pittsburgh dan dilanjutkan ke University Of Southern California, Amerika Serikat hingga memperoleh gelar Ph.D pada 1962.
Sepulang dari studi di Amerika Serikat, ia memegang beberapa jabatan antara lain Letkol Luar Biasa PTIK pada 1964, Direktur Kekaryaan Depak (1964), Menteri Tenaga Kerja Kabinet Ampera (1966), Duta Besar untuk Jerman Barat (1976), dan Direktur Lembaga Administrasi Negara (1970). Ia menjabat sebagai Kapolri selama empat tahun dari 1978 hingga 1982.
Mengutip ANTARA, selama menjadi Kapolri Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.
Selama menjadi orang nomor satu di kepolisian Republik Indonesia, ia telah meraih berbagai tanda penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Setelah tidak lagi menjadi Kapolri, ia menjabat sebagai Dekan PTIK.
Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan.
Tas itu mengundang rasa penasaran dari sosok Pak Bhabin Herman Hadi Basuki. Saat dibuka, isinya begitu tak terduga.
Baca SelengkapnyaAlasannya pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melanggar batas usia minimal pendaftaran cawapres.
Baca SelengkapnyaMomen manis sekaligus lucu cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan putrinya sebelum memulai debat.
Baca SelengkapnyaWarganet penasaran dengan kepanjangan dari huruf 'M.' dalam nama bayi ini. Ada yang menduga kepanjangan dari Muhaimin.
Baca SelengkapnyaFadil berjanji, putra-putri dari sang Bhabinkamtibmas bisa melenggang masuk pendidikan Polri.
Baca SelengkapnyaPenduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasad Maruli dan istrinya rela terjun ke sawah hujan-hujanan dengan menggunakan caping dan jas hujan demi menanam bahan makanan jagung dan pisang.
Baca SelengkapnyaDesainer ternama Indonesia ini berada di belakang Kubu AMIN
Baca SelengkapnyaDalam kesempatannya, ada momen menjadi sorotan saat Kasad memberikan pesan begitu mendalam.
Baca Selengkapnya