Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang

<b>Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang</b><br>

Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang

Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.

Sejak zaman dahulu Kota Palembang menjadi wilayah strategis sebagai pusat kekuatan politik dan ekonomi di Asia Tenggara.

Lebih dari itu, di Palembang banyak disambangi para pedagang dari Tiongkok, Arab, hingga Persia.

Ketika masa Kesultanan Palembang, para pedagang dari bangsa Arab ini banyak yang menetap lalu membangun rumah sehingga membentuk pemukiman.

Sementara pedagang asing, hanya diperbolehkan membangun rumah di atas rakit karena kebijakan politik Sultan Palembang. (Foto: e-statushki.dgip.go.id)

Di samping sejarah, lahirnya Rumah Rakit ini juga tak lepas dari pengaruh kondisi lingkungan sekitar.

Selain itu, pemilihan lokasi tempat tinggal yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dekat dengan sumber air, sumber makanan, atau tempat mata pencaharian.

Rumah Rakit ini kemudian menjadi ciri khas masyarakat yang hidup di pinggiran sungai sebagai tempat tinggal terapung yang dikenal oleh masyarakat Komering.

Rumah Multifungsi

Selain menjadi tempat tinggal, Rumah Rakit kerap digunakan sebagai penginapan, gudang, dan tempat berdagang. Hal ini biasa dilakukan oleh pendatang dari Tiongkok yang bermata pencaharian sebagai pedagang.

Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang

Rumah Rakit sendiri bisa berfungsi sebagai sarana transpotasi bagi penghuninya. Rumah ini dapat dengan mudah berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dulunya rumah ini juga sebagai pembeda antara penduduk asli dengan pendatang sekaligus mempermudah penguasa melakukan hukuman.

Apabila para pendatang melakukan kejahatan, penguasa akan melepaskan tambatan pada Rumah Rakit sehingga hanyut terbawa arus sungai.

Struktur Bangunan

Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Rumah Rakit ini didesain untuk kehidupan masyarakt yang tak lepas dari sungai. Pintunya pun ada dua, satu menghadap ke daratan dan satunya lagi menghadap ke sungai.

Kemudian untuk tiang-tiang pondasinya menggunakan batang bambu yang harus diganti secara periodik agar Rumah Rakit ini tidak hancur karena tergerus air sungai. Biasanya, keempat sudut rumah akan ditambahkan dengan tiang kokoh.

Masyarakat juga ada kalanya memperkokoh rumah ini dengan sebuah tonggak yang ada di tebing sungai. Keberadaan tali tersebut sebagai antisipasi jika keempat tiang kokoh tadi rusak atau lapuk.

Tiga Tahap Pembangunan

Mengutip dari berbagai sumber, pembangunan Rumah Rakit ini secara umum terdiri dari pembangunan bagian bawah, bagian tengah, dan bagian atas.

Namun, unsur paling penting dari pembangunan ini adalah pada bagian bawah rumah karena menentukan kokoh atau tidaknya rumah tersebut.

Hal penting pertama yaitu pemilihan kayu dan bambu yang berusia cukup tua dengan ukuran tertentu. Kemudian bambu atau kayu tersebut diikat pada sebuah pasak yang nantinya berguna sebagai pondasi rumah.

Untuk kayunya sendiri harus memiliki serat yang padat karena berhubungan langsung dengan air.

Maka dari itu tiang-tiang Rumah Rakit sendiri berasal dari Kayu Tembesu, hal ini dikarenakan kayu ini memiliki kualitas yang paling baik.

Semakin Jarang Ditemukan

Seiring berjalannya waktu, rumah khas Palembang ini semakin menyusut dan sudah sulit ditemukan keberadaannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Rumah Rakit semakin berkurang.

Pertama, adanya kerusuhan pada tahun 1998 yang mengakibatkan para penduduk Rumah Rakit yang mayoritas Tionghoa memilih untuk meninggalkan Rumah Rakit dan memilih tinggal di daratan.

Kedua, hilangnya keberadaan Rumah Rakit ini karena pola pikir manusia dan keterbatasan kayu yang kini sudah terbatas dan langka. Hal ini memicu para penduduk untuk memilih tinggal di daratan dengan biaya yang jauh lebih murah.

Selain itu, rumah Rakit juga dianggap sebagai sumber pencemaran sungai karena penghuninya membuang sampah dan kotoran langsung ke sungai.

6 Fakta Aksi Puasa Massal Pekerja Rumah Tangga di Enam Kota, Dorong RUU PPRT Segera Disahkan
6 Fakta Aksi Puasa Massal Pekerja Rumah Tangga di Enam Kota, Dorong RUU PPRT Segera Disahkan

Para pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.

Baca Selengkapnya
Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah Rumah Rungko Peninggalan Suku Kluet Aceh
Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah Rumah Rungko Peninggalan Suku Kluet Aceh

Rumah Rungko menjadi salah satu warisan budaya tak benda di Tanah Aceh.

Baca Selengkapnya
778 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar, Berikut Rinciannya
778 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar, Berikut Rinciannya

Ratusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ribuan Rumah di OKU Terendam hingga Jembatan Putus Imbas Banjir
Ribuan Rumah di OKU Terendam hingga Jembatan Putus Imbas Banjir

Tingginya air berdampak pula pada ruas jalan sehingga akses lalulintas terganggu.

Baca Selengkapnya
Daftar Lengkap Bangunan Rusak Terdampak Gempa Tuban
Daftar Lengkap Bangunan Rusak Terdampak Gempa Tuban

Gempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.

Baca Selengkapnya
Punya 76 Rumah Gadang, Intip Pesona Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung di Sumatra Barat
Punya 76 Rumah Gadang, Intip Pesona Desa Wisata Nagari Adat Sijunjung di Sumatra Barat

Perkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Seperti Masuk ke Zaman Dulu, Begini Potret Kampung Majapahit yang Resik dan Asri
Seperti Masuk ke Zaman Dulu, Begini Potret Kampung Majapahit yang Resik dan Asri

Masih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.

Baca Selengkapnya
Dulu Tinggal di Rumah Gubuk Kini Rumahnya Bak Istana, Ini Sederet Fakta Aty Kodong Yang Tak Diketahui Publik
Dulu Tinggal di Rumah Gubuk Kini Rumahnya Bak Istana, Ini Sederet Fakta Aty Kodong Yang Tak Diketahui Publik

Mengungkap sederet fakta Aty Kodong, Dulu rumah sederhana kini rumahnya bak istana

Baca Selengkapnya
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia

Begitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.

Baca Selengkapnya