Sebagai Wujud Eskpresi Diri, Ini Fakta Karya Seni Tato Khas Mentawai
Tato ini dikabarkan jadi tato tertua di dunia. Ini motif dan maknanya.
Tato Tertua di Dunia
Tato bagi masyarakat Mentawai merupakan salah satu seni menggambar di tubuh manusia yang dianggap menjadi bagian dari peninggalan yang memiliki nilai-nilai luhur dan makna simbolik bagi penggunanya.
Dihimpun dari beberapa sumber, tato milik suku Mentawai di Sumatra Barat ini bernama 'titi'. Berdasarkan sejarah, titi menjadi seni tato tertua yang ada di dunia. Tato ini masih lebih tua dibandingkan tato Mesir yang ada pada tahun 1.300 SM.
Hingga saat ini, titi masih terus dilestarikan oleh masyarakat Mentawai. Kesenian tersebut merupakan warisan dari nenek moyang terdahulu dan terus dilakukan secara turun-temurun.
Tak heran, masyarakat pedalaman Mentawai pasti tubuhnya dipenuhi oleh beragam motif tato.
Penuh Filosofis
Mengutip dari liputan6.com, tato atau titi milik masyarakat Mentawai ini berbeda dengan tato yang ada di kota-kota besar. Mereka menganggap tato memiliki makna filosofis yang mendalam.
Bahkan, setiap motif tato yang tergambar di tubuh masyarakat Mentawai pun memiliki makna dan arti masing-masing. Selain itu, titi juga sebagai simbol jati diri dan status sosial para penggunanya.
Macam Motif dan Makna
Adapun motif-motif titi yang sarat dengan makna, seperti motif Sarepak Abak. Motif yang satu ini biasanya disematkan pada bagian punggung penggunanya. Arti dari motif ini yaitu memiliki lambang keseimbang kehidupan di alam.
Kemudian, ada juga motif Durukat yang biasa digambar pada tubuh bagian dada. Motif ini dilambangkan sebagai simbol jati diri suku dan menunjukkan batas wilayah kesukuan. (Foto: wikipedia)
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Orang-Orang Terpilih
Setiap motif titi tidak bisa digambarkan oleh sembarangan orang. Masyarakat Mentawai pun mempercayai sipatiti atau seorang laki-laki yang dipercaya sebagai pembuat titi.
Meski tak resmi secara adat, sipatiti memiliki kedudukan yang cukup besar dalam pembuatan titi. Tak heran, proses menggambar titi pun harus simetris, semuanya dilakukan dengan cara manual. Ya, menggunakan jari!
Sipatiti sudah tak diragukan lagi keahliannya dalam menggambar dan menorehkannya di tubuh masyarakat Mentawai.
Proses yang Lama
Setiap proses pelaksanaan titi, biasanya hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang sudah 11-12 tahun atau masa akil balig yang hanya boleh disematkan pada bagian pangkal lengan.
Kemudian, tahap selanjutnya ketika sudah memasuki usia 18-19 tahun dengan gambar titi di bagian paha. Lalu, tahap terakhir adalah masa dewasa yang sudah diperbolehkan menorehkan titi di bagian tubuh mana pun.
Sebagai Wujud Eskpresi Diri, Ini Fakta Karya Seni Tato Khas Mentawai
Follow
Rekomendasi
