Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Sisi Lain Suku Bajo di Kepulauan Togean, Menyelam di Laut hingga Kedalaman 70 Meter dengan Satu Tarikan Napas

Dulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.

Suku Bajo adalah etnis asal Asia Tenggara yang memiliki karakteristik kemaritiman cukup kental. Saat ini mereka tersebar di beberapa wilayah perairan Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara, hingga ke pantai timur Sabah (Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina). Salah satu daerah di Indonesia yang banyak dihuni Suku Bajo adalah kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean.

Keistimewaan

Suku Bajo dikenal sebagai penjelajah lautan yang terampil. Mengutip situs indonesia.go.id, Suku Bajo di Kepulauan Togean bisa menyelami laut hingga kedalaman 70 meter hanya dengan sekali tarikan napas.

Dulu Suku Bajo dikenal nomaden, hidup di atas perahu dan berpindah-pindah menyusuri lautan. Kini, mereka tinggal di rumah-rumah yang berdiri di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal. Rumah mereka menjadi simbol kehidupan yang terkait erat dengan lautan.

Suku Bajo

Profesi

Profesi

Mayoritas Suku Bajo berprofesi sebagai nelayan. Mereka menggunakan perahu tradisional untuk mencari ikan dengan cara yang diwariskan turun-temurun. Memancing dengan kail, menjaring, bahkan memanah jadi metode yang masih digunakan untuk mencari rezeki dari laut.

Ciri Fisik Berbeda

Penelitian ilmiah mengungkap ada perbedaan fisik pada organ internal Suku Bajo. Mereka memiliki limpa lebih besar 50% dari manusia pada umumnya. Hal inilah yang membuat Suku Bajo bisa menyelami laut hingga kedalaman 70 meter dengan satu tarikan napas. Mutasi gen yang terjadi dalam sejarah evolusi Suku Bajo meembuat mereka unggul dalam menjelajahi lautan.

Pergeseran Gaya Hidup

Mengutip situs Kemdikbud RI, masyarakat Suku Bajo di Kepulauan Togean juga menunjukkan kesadaran terhadap pentingnya pendidikan. Banyak dari mereka yang kini mengakses pendidikan formal hingga ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini mencerminkan pergeseran dari gaya hidup tradisional menuju pemahaman yang lebih luas tentang dunia modern.

Suku Bajo

Taman Nasional

Taman Nasional

Keberadaan Suku Bajo menjadi salah satu alasan pemerintah membentuk Taman Nasional Togean. Selain untuk menjaga keanekaragaman hayati, taman nasional ini juga didorong untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat lokal.

Mengutip situs Indonesia Kaya, salah satu kawasan di Taman Nasional Togean yang banyak dihuni Suku Bajo adalah Pulau Papan. Di Pulau Papan membentang sebuah jembatan panjang sekitar satu kilometer yang menghubungkan Pulau Papan dengan Pulau Malenge, pusat kelurahan dari wilayah setempat. Di tengah desa Pulau Papan terdapat Puncak Batu Karang. Puncak ini biasa jadi tempat bermain anak-anak Suku Bajo dengan para wisatawan.

Kehidupan sehari-hari Suku Bajo di Kepulauan Togean bisa disimak melalui video ini.

Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut
Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut

Salah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.

Baca Selengkapnya
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada

Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun
Penampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun

Begini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan
Mencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan

Wilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Pantai Anyer Serang, Ada Vila Terbengkalai di Pinggir Laut dengan Pemandangan Indah
Sisi Lain Pantai Anyer Serang, Ada Vila Terbengkalai di Pinggir Laut dengan Pemandangan Indah

Kondisi bangunannya sebagian besar sudah rapuh, dengan bagian atap yang hancur dan keropos.

Baca Selengkapnya