Tak Ada Respons dari Pemda, Warga Desa di Ranto Baek Keluhkan Jalan Rusak
Merdeka.com - Empat desa di Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal yaitu Desa Dua Sepakat, Desa Lubuk Kancah, Desa Gonting, dan Desa Ranto Panjang memiliki akses jalan menuju desa yang rusak parah.
Menurut warga, kerusakan jalan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun dan bahkan hingga saat ini kondisinya semakin rusak sehingga sudah tidak layak untuk dilewati.
"Jika kerusakan akses jalan yang menghubungkan beberapa desa di kecamatan itu telah berlangsung selama puluhan tahun," ungkap Kepala Desa Lubuk Kancah, Darlis dilansir ANTARA (4/12).
Kondisi Berlumpur dan Menanjak
Kerusakan jalan di Kecamatan Ranto Baek mencapai 14 kilometer, di mana 9-10 kilometer di antaranya rusak parah.
Warga setempat telah lama mengeluhkan kondisi jalanan yang rusak dengan kondisi berlumpur dan menanjak. Hal ini berdampak langsung terhadap aktivitas sehari-hari mereka yang mengandalkan akses jalan tersebut.
Kondisi jalanan semakin rusak ketika musim penghujan tiba, banyak kendaraan roda dua maupun roda empat yang tidak bisa melewati jalan tersebut.
"Kondisinya memprihatinkan, apalagi saat musim hujan. Warga harus berjibaku dengan jalanan yang berlumpur dan menanjak. Kendaraan roda harus didorong. Sama dengan kendaraan roda empat yang harus didorong bersama-sama, kalau tidak begitu tidak bisa dilewati," terang Kepala Desa Lubuk Kancah, Darlis.
Pemda Tutup Mata
Kerusakan parah akses jalan ini pun berdampak pada kenaikan harga kebutuhan masyarakat.
"Untuk barang biasanya naik Rp5000 dari harga biasa, sedangkan harga beras per kilo naik Rp15.000. Bila harga normalnya di pasar misalnya Rp105.000, di kampung ini sudah naik drastis menjadi Rp120.000," katanya.
Hingga saat ini, keluhan mengenai kerusakan jalan tersebut belum mendapat tanggapan dari Pemerintah Daerah Mandailing Natal serta DPRD. Padahal warga setempat sudah sering mengeluhkan kondisi jalanan yang sudah bertahun-tahun rusak ke Pemda.
"Sejak saya menjabat dari tahun 2017, jalan ini sudah sering diusulkan, bahkan sebelum saya menjadi Kepala Desa juga mengusulkan masalah yang sama," kata Darlis.
Bagi warga, akses jalan merupakan kebutuhan vital karena berbagai aktivitas dilakukan melalui jalan tersebut. Mereka berharap pemerintah daerah bisa segera mendengar keluhan warga selama ini agar perekonomian di desa itu bisa meningkat.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara Bersama dengan pemuda dan tokoh masyarakat melakukan perbaikan jalan di perkampungan.
Baca SelengkapnyaBBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca SelengkapnyaWarga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua RT di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Yoyo mengungkapkan kondisi kampung ketika Tarsum secara keji memutilasi sang istri.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca Selengkapnyakendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca Selengkapnya