Tingkatkan Produksi Petani, Sumut Punya Bibit Padi Varietas Unggul
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) terus berupaya meningkatkan produksi padi di daerahnya. Antara lain dengan penggunaan bibit padi varietas unggul dan pengolahan tanah yang baik.
Bibit unggul tersebut yakni Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari), yang lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan juga memiliki produktivitas yang tinggi.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis meninjau langsung panen padi varietas unggul ini pada Rabu (7/7).
Padi ini dikembangkan oleh Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Pasar Miring, Balitbangtan BPTP Sumut yang berlokasi di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang.
"Kalau bisa varietas padi unggul ini dapat digunakan seluruh petani yang ada di Sumut, karena serangan hama sangat minim dan hasil panennya bagus," kata Gubernur Edy.
Melansir dari unggahan akun Instagram @infosumutku pada Rabu (7/7), berikut informasi selengkapnya.
Lebih Menguntungkan Petani
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Gubernur Edy penggunaan, penggunaan padi varietas unggul ini akan sangat menguntungkan para petani. Hal ini karena hasil panen petani bisa lebih banyak d2 kali lipat dari padi biasa dan juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta perubahan cuaca.
“Karena varietas unggulan, kualitasnya juga mumpuni. Berasnya bagus dan wangi namun lebih pulen bila dibandingkan dengan beras varietas lain," ujarnya.
Dengan menggunakan benih unggul, produksi padi petani juga akan menjadi lebih tinggi dengan harga jual yang baik sehingga menguntungkan petani.
Sudah Tersebar di Sumut
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Melansir dari ANTARA, Kepala BPTP Sumut Khadijah EL Ramija mengungkapkan, balai itu sudah memiliki 23 varietas padi unggulan yang diminati petani di berbagai daerah."Dari 23 varietas, yang paling banyak digunakan saat ini adalah Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32 dan Inpari 42 seperti hasil panen padi di Deli Serdang, " ujar Khadijah pada Rabu (7/7). Khadijah menjelaskan, Inpari 42 itu merupakan varietas Green Super Rice (GSR) dan sudah tersebar di Sumut. Dengan varietas ini, setiap satu hektar lahan, bisa menghasilkan panen sebanyak 10,5 ton atau lebih tinggi dari bibit biasa yang hanya menghasilkan 5-6 ton.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaIdenya berawal saat melihat banyak pepaya terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaDengan adanya penambahan ini, produktivitas pangan Provinsi Riau dapat turut meningkat.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPara petani di Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023.
Baca Selengkapnya