Penurunan debit air disebabkan kawasan hulu atau Puncak tidak mengalami hujan deras beberapa hari belakangan.

Bima mengungkapkan, hujan hari ini telah menyebabkan longsor di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur. Akibatnya, 33 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan dua orang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran sempat terjepit material longsor.

Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa Bogor, mencapai puncaknya dengan menyentuh 220 centimeter atau siaga 1.

Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Katulampa, Bogor menyentuh 180 centimeter atau masuk level siaga 2, Minggu (15/8) sekitar pukul 19.00 WIB.

Isnawa menyebut jika pemantauan TMA dari beberapa pintu air seperti Depok, Manggarai, Pesanggrahan, Angke Hulu, masih normal. Termasuk, ketinggian yang ada di Sunter Hulu dari siaga III saat pukul 17.00 Wib, saat ini telah normal.

Status Siaga 2 di Bendung Katulampa dengan ketinggian 170 cm tercatat pada pukul 17.35 WIB.

Kenaikan mulai terjadi pada sore hari ketika hujan sedang hingga deras mulai mengguyur wilayah hulu Sungai Ciliwung yakni di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.

BPBD DKI Jakarta melaporkan ketinggian air di bendung Ketulampa berstatus siaga tiga pada Rabu (16/2) pukul 18.25 WIB. Sebagai antisipasi, BPBD DKI Jakarta mengingatkan warga terkait air yang mencapai pintu air Manggarai dalam enam hingga sembilan jam ke depan.

Pada pukul 02.00-07.00 Wib hujan dengan intensitas sedang masih terjadi di Bogor dan sekitarnya dengan debit air di Bendung Katulampa masih 30 sentimeter (cm) atau masih di bawah batas aman 50 cm.

Ketinggian muka air di Bendung Katulampa, Bogor mencapai 160 sentimeter. Kondisi ini membuat Pintu Air berstatus siaga 2 sekitar pukul 15.40 WIB. Diperkirakan air tiba di Jakarta antara 9-12 jam, Minggu (11/4).

Kemarau, ketinggian air Bendung Katulampa berada di titik nol. Musim kemarau menyebabkan debit air di Bendung Katulampa berada di titik nol. Berkurangnya debit air Katulampa mengakibatkan sumur-sumur warga di sekitar bendungan menjadi kering.