Ada Bokong Duwur hingga Jangan Asem, Begini Sejarah Nama Kampung Unik di Sidoarjo
Beberapa kampung di Sidoarjo memiliki nama unik, seperti Bokong Duwur, Bokong Ngisor, hingga Jangan Asem. Begini sejarahnya.
Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.
Baca SelengkapnyaDi sepanjang gang, terpampang banyak mural lidah menjulur khas band rock Inggris The Rolling Stones.
Baca SelengkapnyaBeberapa kampung di Sidoarjo memiliki nama unik, seperti Bokong Duwur, Bokong Ngisor, hingga Jangan Asem. Begini sejarahnya.
Dituturkan dengan sangat fasih, pemakai bahasa asing di Putridalem bisa dengan mudah dijumpai di tempat-tempat keramaian seperti toko hingga acara sosial setempat. Berikut kisah unik selengkapnya.
Sebuah kampung di wilayah terpencil Kabupaten Magetan, Jawa Timur hanya dihuni oleh tujuh rumah dan tidak bisa lebih. Ini alasannya.
Sebuah perumahan di Kelurahan Munjul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat memiliki area bernama desa lalu lintas. Di sana terdapat sejumlah ikon kepatuhan berkendara, sebagai edukasi bagi masyarakat. Bahkan, lokasi ini juga dijadikan sebagai tempat untuk melakukan ujian SIM pengendara.
Sentul, Desa Bekonang, Kecamatan Nglaban, Sukoharjo rupanya memiliki kisah unik di dalamnya. Sebagian masyarakatnya tak lain berprofesi sebagai pengrajin alkohol medis. Tak terkira, mereka pun sukses. Berikut potret perkampungan unik tersebut, dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, Selasa (13/9/22).
Berdiri di tengah hutan lebat, ada sebuah kampung Budha yang masih begitu asri. Di dalamnya, banyak pula berbagai bangunan yang unik. Berikut potret selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube Tedhong Telu,
Kampung Plandi letaknya cukup terpencil. Hampir semua warga Kampung Plandi menganut agama Buddha. Konon, ajaran Buddha di kampung itu telah diwariskan sejak zaman nenek moyang.
Tak terduga, di balik nama kampung yang unik tersebut justru tersimpan fakta mengejutkan. Hampir mayoritas warganya dapat berbahasa Arab dengan mahir.
Warga di kampung tersebut sangat fasih berbahasa Arab, hingga bahasa Sundanya hilang.
Deretan rumah tradisional Sunda tertata rapi dan bersih. Sejumlah bangunan di sana juga terlihat unik menggunakan bebatuan sungai sebagai dinding dan jalannya.
Potret satu keluarga tinggal sendiri di tengah hutan dan enggan pindah.
Lantaran hanya dihuni oleh empat kepala keluarga. Tentu saja lokasinya tampak sepi dan akses yang tidak mudah.
Sekarang, hanya bangunan kuno dan legenda-legenda supranatural yang ada di desa tersebut. Uniknya, desa ini malah justru dijual dengan harga yang sangat menarik di sebuah websile jual-beli properti.
Di Kampung Ndresmo atau yang dikenal dengan Kampung Santri, Kota Surabaya, baik laki-laki dan perempuan dipanggil dengan sebutan "mas". Ini cerita selengkapnya.
Kampung Bustaman selama ini dikenal sebagai kampung jagal. Nama kampung itu berasal dari nama Kiai Kertoboso Bustam yang merupakan kakek buyut dari pelukis terkenal Indonesia, Raden Saleh. Letak kampung itupun cukup strategis karena berada di antara situs penting yaitu kawasan pecinan, Kota Lama, dan Pasar Johar.
Desa Cawet berada di daerah perbukitan dengan ketinggian antara 250-660 meter di atas permukaan laut. Di balik nama uniknya, desa itu mempunyai kisahnya tersendiri yang jarang diketahui orang.