7 Alasan Grab Sukses Naik Level Decacorn

Merdeka.com - Kesuksesan Grab mencapai level decacorn, menjadikannya sebagai startup pertama di Asia Tenggara yang meraih prestasi tersebut. Hal ini membuat istilah decacorn turut dibicarakan oleh banyak orang. Apalagi untuk mencapai level decacorn, tidaklah gampang. Hanya perusahaan dengan valuasi mencapai 10 miliar dolar AS sajalah yang berhak menyandangnya.

Grab pun membuktikan diri jika pelopor online-to-offline (O2O) mobile platform di Asia Tenggara ini tak bisa dipandang sebelah mata. Beragam inovasi hingga pembaruan layanan yang terus dilakukan, nyatanya memang mampu menjadikan Grab super unicorn. Lebih lengkap, berikut tujuh alasan Grab sukses naik level decacorn.

Valuasi Perusahaannya Mencapai 11 Miliar Dolar AS

Setelah sukses membukukan valuasi perusahaan hingga 11 miliar dolar AS, Grab pun resmi menyandang level decacorn. Predikat ini menjadikan Grab sebagai decacorn pertama di Asia Tenggara. Status decacorn yang diterimanya juga mematahkan anggapan, jika Grab kini bukan lagi unicorn alias predikat yang diberikan untuk perusahaan dengan valuasi 1 miliar dolar AS. Lebih dari itu, Grab sudah setara dengan 10 kali unicorn.

Hadir di Banyak Negara

Meski lahir pertama kali di Malaysia, tetapi perlahan Grab ini telah mengembangkan sayap bisnisnya hingga skala regional. Dengan ekspansi bisnis yang masif, super app terkemuka di Asia Tenggara ini kini telah menjangkau 336 kota dari 8 negara. Mulai Vietnam, Myanmar, Thailand, Filipina, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Memiliki Ribuan Mitra

Grab memiliki filosofi platform terbuka yang menyatukan banyak mitra, untuk membuat hidup lebih baik, terutama bagi masyarakat di Asia Tenggara. Hal inilah yang membuat Grab akhirnya memiliki ribuan mitra yang tersebar di 336 kota. Jumlah ini pun dimungkinkan akan terus bertambah, terlebih setelah Grab berhasil mencapai level decacorn.

Termasuk Startup Elite Dunia

Raihan yang dicapai Grab sebagai startup decacorn rupanya turut menjadikan everyday superapp ini masuk jajaran startup elite dunia. Berkat predikat sebagai super unicorn, Grab pun kini sejajar dengan AirBnB, Pinterest, Snapchat, Uber hingga SpaceX.

Berhasil Mengakuisisi UBER

Alasan penting lainnya yang membuat Grab layak menjadi startup decacorn adalah keberhasilannya mengakuisisi UBER untuk operasional Asia Tenggara. Kabar baik ini terjadi pada 26 Maret 2018. Bahkan, kesepakaatan yang dijalin Grab dan UBER ini menjadi deal terbesar di Asia Tenggara.

Layanannya Bukan Sekadar Ride-Hailing

Grab digagas untuk memberikan kemudahan layanan transportasi via ponsel, yaitu tepatnya lewat GrabTaxi. Namun, seiring dengan perluasan bisnis yang dilakukan, layanan Grab pun terus berkembang, hingga kini tak sekadar berupa ride-hailing. Selain GrabBike, GrabCar, dan GrabTaxi, Grab juga hadir dalam layanan marketplace, seperti jasa pengiriman barang dan makanan, berupa GrabFood dan GrabExpress. Selain itu, ada pula fintech berupa GrabRewards dan layanan pembayaran mobile, hingga yang terbaru adalah hiburan digital.

Rajin Tebar Promo Buat Pelanggannya

Walaupun layanan Grab ini terus bertambah seiring dengan kenaikan level decacorn, tetapi Grab tak pernah bosan memberikan layanan berkualitas dengan harga terjangkau. Bahkan, sebagai rasa terima kasih atas keberhasilan meraih level decacorn, Grab memberikan banyak promo menarik, termasuk diskon dan cashback.

Tak heran dengan tujuh alasan tersebut, semakin banyak pengguna yang beralih menggunakan layanan Grab. Karena keberhasilan meraih level decacorn, kini benar-benar mampu membuktikan Grab sebagai salah satu everyday superapp terbaik di Asia Tenggara.

(mdk/tmi)