Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belum ada pengganti Gatot, Kominfo dalam bahaya

Belum ada pengganti Gatot, Kominfo dalam bahaya Gatot Sulistiantoro Dewa Broto. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Gatot Sulistiantoro Dewa Broto merupakan sosok humas yang sangat dikenal baik oleh industri maupun peh kalangan media. Pembawaannya yang ramah dan rendah hati membuatnya tak tergantikan oleh siapapun.

Nama Gatot tidak asing bagi komunitas teknologi informasi dan penyiaran, sebab lelaki satu ini merupakan Kepala Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, yang sebelumnya juga adalah Kepala Humas Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Setelah sekian lama mengabdi di bawah bendera Kominfo, Gatot hari ini resmi meninggalkan Kementerian yang dipimpin Tifatul Sembiring karena diangkat menjadi Deputi di Menteri Pemuda dan Olah Raga.

Oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo, Gatot diangkat menjadi Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan. Gatot Sulistiantoro Dewa Broto masuk menggantikan Lalu Wildan yang sebelumnya sebagai Deputi V. Gatot dilantik bersama beberapa pejabat Eselon I di lantai III, kantor Kemenpora, Jakarta.

Pada sambutannya Roy Suryo juga mengucapkan terima kasih kepada semua pejabat Eselon I yang dilantik hari ini.

"Perubahan ini dilakukan untuk penyegaran agar kinerja kemenpora di tahun berikutnya bisa lebih baik. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu semua yang sudah hadir dalam pelantikan ini. Kepada para pejabat Eselon I yang dilantik ini merupakan amanah baru untuk menambah kinerja kementerian ini ke depan lebih baik lagi. Jadi kepada semua pejabat saya ucapkan selamat," kata Menpora.

Sebagai Juru Bicara Kementerian Kominfo, Gatot sendiri sudah lima kali memperoleh penghargaan sebagai Juru Bicara Pemerintah Terbaik versi Majalah Marketing MIX/SWA Media Group.

Usai pelantikan Gatot menyatakan siap menjalankan tugas sesuai dengan kewenangan yang ada. "Tugas ini adalah amanah. Kami akan berusaha menjalani tugas ini sesuai dengan aturan dan kewenangan yang ada," ujar Gatot.

Diungkapkannya, sebenarnya dirinya diminta bergabung di Kemenpora sejak tahun lalu. Namun, Gatot belum bisa langsung bergabung, karena masih ditahan Menkominfo mengingat tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan di Kementerian Kominfo.

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Setyanto P. Santosa mengatakan seharusnya Kominfo merasa kehilangan tenaga yang profesional seperti pak Gatot dan harus ada upaya untuk mempertahankan keberadaannya di Kominfo dengan menyiapkan posisi/eselon yang lebih tinggi.

"Karena selama ini kan yag bersangkutan sudah berperan dengan baik menjadi 'bumper' nya Menkominfo dan berhasil..... anyway, selamat menempuh karir di medan juang yang baru semoga sukses dan membawa berkah untuk bangsa , negara dan keluarga, aamiin," ujarnya.

Ha berbeda diungkapkan Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sapto Anggoro yang menyebut Kominfo harus segera menetapkan pengganti pak Gatot.

"Kalau belum ada sangat berbahaya, karena menyangkut juga kelangsungan industri TI, internet, dan telekomunikasi," katanya.

(mdk/dzm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu

Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.

Baca Selengkapnya
Megawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama
Megawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama

Menurut Todung, berdasarkan informasi dari media sendiri telah mencatat bahwa begitu banyak pelanggaran yang ditemukan selama perhelatan menuju Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks

Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan

Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie soal MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024: Mencerminkan Suara Rakyat
Menkominfo Budi Arie soal MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024: Mencerminkan Suara Rakyat

Budi Arie mengajak semua pihak untuk melanjutkan upaya menjaga kerukunan bangsa dan membangun negara setelah pesta demokrasi berakhir.

Baca Selengkapnya