Laut Aral, mantan laut terbesar ke-4 di dunia itu kini mengering
Merdeka.com - Perkembangan kehidupan manusia seringkali memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Hal tersebut yang kini berakibat fatal pada laut Aral. Akibat kegiatan manusia, laut yang dulunya menjadi salah satu yang terbesar kini kering kerontang.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (29/09), NASA telah menerbitkan serangkaian gambar yang memperlihatkan perubahan yang terjadi di laut Aral sejak tahun 2000. Rangkaian gambar tersebut didapat dari citra satelit Terra. Ironisnya, gambar-gambar tersebut memperlihatkan perubahan mengejutkan dari sebuah laut hanya dalam 14 tahun saja.
Laut Aral memang terletak di tengah gurun Kyzylkum di Asia Tengah yang menjadi wilayah Kazakhstan, Uzbekistan, dan sedikit wilayah Turkmenistan. Dengan wilayah yang memang tandus air di laut Aral memang mudah menguap. Tetapi keberadaan sungai-sungai gletser yang bersumber dari pegunungan di sekitar laut Aral membuatnya tetap dipenuhi dengan air. Bahkan, laut Aral sempat diklaim sebagai laut terbesar ke-4 di dunia.
Namun, semua itu berubah sejak Uni Soviet pada tahun 1960 memulai proyek pengalihan pengairan dari sungai-sungai sumber air laut Aral untuk mengairi kawasan gurun agar dapat dijadikan lahan pertanian kapas dan tanaman pangan lainnya. Proyek tersebut berhasil dan sebagian gurun Kyzylkum berhasil diubah menjadi lahan pertanian. Sayangnya, keberhasilan tersebut juga menjadi awal hilangnya laut Aral.
Menurut citra dari satelit Terra sejak tahun 2000, air laut Aral terlihat tinggal separuh dari yang ada di tahun 1960. Laut Aral juga terbagi menjadi dua bagian yakni utara dan selatan. Di tahun 2014 ini, laut Aral bagian selatan yang sejatinya memiliki ukuran yang jauh lebih luas dari bagian selatan benar-benar mengering.
Tak pelak, keringnya laut Ara memutus mata pencarian warga sekitar yang mayoritas adalah nelayan atau pekerjaan lain yang berhubungan dengan laut Ara. Ironisnya, nasib laut Ara bagian utara juga tak kalah memprihatinkan. Akibat penguapan dan pemanasan global, tingkat garam di laut tersebut meningkat pesat. Bahkan, tingkat polusinya pun melonjak tajam karena menjadi tujuan akhir air-air sisa pertanian yang terkontaminasi dengan pestisida dan zat kimia lain.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaLuas benua 'Atlantis' yang hilang ini dua kali luas Inggris
Baca SelengkapnyaLaporan dari Oldest.com, kehidupan di lautan telah memulai perjalanan panjangnya miliaran tahun lalu. Mari kita telusuri 9 hewan laut tertua yang masih bertahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKeindahan pulau ini membuat setiap orang seolah bercita-cita ingin menginjakkan kaki hingga menyelam atau diving di dalam lautannya.
Baca SelengkapnyaLautnya ini diselimuti rumput laut berwarna kuning kecoklatan.
Baca SelengkapnyaPenampakan katak terbesar di dunia yang berjibaku dengan ancaman kepunahan akibat ulah manusia.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan memperkirakan bahwa danau ini memiliki ukuran yang lebih besar dari laut Mediterania.
Baca SelengkapnyaGurun di seluruh dunia memegang tempat unik sebagai lingkungan yang ekstrem, dengan luas tanah yang sangat besar dan suhu yang dapat mencapai tingkat tertinggi.
Baca Selengkapnya