Nasib Buruk Teori Relativitas Einstein yang Tak Diakui Swedia Hingga Gagal Mendapatkan Nobel Prize
Perlu diketahui, Nobel Prize yang didapatkan Einstein bukanlah Teori Relativitas.
albert einsteinNasib Buruk Teori Relativitas Einstein yang Tak Diakui Swedia Hingga Gagal Mendapatkan Nobel Prize
Perlu diketahui, Nobel Prize yang didapatkan Einstein bukanlah Teori Relativitas.
Albert Einstein merupakan fisikawan yang temuannya sangat mempengaruhi ilmu pengetahuan dari masa ke masa, bahkan hingga kini namanya harum dan masih sering disebut-sebut dalam setiap ilmu fisika. Namanya yang besar tidak menjamin perjalanan karir Einstein selalu mulus, terdapat hambatan dan juga penolakan pada sebagian hasil temuannya yang tidak diakui oleh beberapa pihak. Einstein memang dikenal sebagai penemu Teori Relativitas. Namun teorinya ini bukanlah yang membuatnya diganjar penghargaan dari Nobel Prize.
Penghargaan yang diberikan The Royal Swedish Academy of Science pada 1921 kepada Einstein adalah tentang hukum efek fotolistrik. Einstein menerima penghargaan itu setahun kemudian yakni pada 1922.
- Teori Gravitasi Einstein Disebut Terinspirasi dari Alunan Musik
- Ilmuwan ini Dikenal Jahil, Tapi Penemuannya Pernah Dapat Nobel Prize
- Sejak Dulu, Teori Einstein Sudah Jelaskan Ada Perbedaan Bunyi Suara di Bumi dan Mars
- Ilmuwan India ini Pernah Menentang Teori Einstein dan Tiba-tiba Menghilang, Saat Ditemukan Nasibnya Buat Orang Tak Percaya
- Tuban Kembali Diguncang Gempa, Kali Ini Magnitudo 6.5
- VIDEO: Dihadapan Prabowo & Titiek Soeharto, Hendropriyono "Biar Bisa Terus Sama-Sama"
Lantas, mengapa Teori Relativitas Einstein tidak mendapatkan Nobel Prize?
Mengutip dari laman AdvanceScienceNews dan The Guardian, Kamis (17/8), setiap kali Teori Relativitas-nya masuk nominasi, selalu terjadi penolakan dan kritikan keras terhadap teorinya itu. Sebagian besar komite menganggap Teori Relativitas tidak terbukti.
Padahal pada 1919, ahli astrofisika Cambridge Arthur Eddington yang terkenal menggunakan gerhana total untuk mengukur defleksi posisi bintang di dekat matahari. Ukuran defleksi itu persis seperti yang diprediksi Einstein dari teori relativitas pada 1915.
Dewi Fortuna barangkali sedang tidak memihak Einstein kala itu. Pasalnya, saat kondisi tersebut antisemitisme sedang meningkat di Jerman. Orang-orang Yahudi dijadikan kambing hitam atas kekalahan negara itu dalam perang. Sebagai orang Yahudi dan pasifis, Einstein adalah target yang jelas untuk dijungkalkan.
Situasi politik yang sedang memanas itu agak sedikit membuat ragu-ragu komite Nobel untuk memberikan Nobel Prize untuk Teori Relativitasnya. Argumen berkecamuk selama satu tahun lagi sampai kompromi tercapai.
Atas saran anggota Komite, Carl Wilhelm Oseen, Einstein akan menerima hadiah tahun 1921 yang ditangguhkan, tetapi tidak untuk Teori Relativitas. Dia akan diberikan untuk penjelasan tentang efek fotolistrik, sebuah fenomena di mana elektron yang dipancarkan dari lembaran logam hanya di bawah iluminasi tertentu. Adapun pada saat itu Allvar Gullstrand seorang ilmuwan kesehatan yang juga penerima Nobel Prize pada 1911 sangat keras menentang teori Relativitas temuan Einstein.Penolakan Allvar Gullstrand ini juga bukan hanya karena tidak terbukti secara Experimental Physicist tetapi juga berdasarkan ketidaksukaan secara pribadi.
Ia tak suka karena Einstein merupakan keturunan Yahudi.
Walaupun mendapat penolakan pada saat itu, tetapi akibat dari penolakan Nobel untuk Teori Relativitas tidak berdampak jangka panjang dalam kehidupan Einstein dan keberlangsungan Teori Relativitas kedepannya. Malah setelah Einstein pindah ke Amerika Serikat, para ilmuwan di sana menggunakan Teori Relativitas untuk menciptakan bom atom yang sebenarnya tidak diinginkan oleh Einstein.