Smart Telecom sudah hampir pasti ke 2,3 GHz
Merdeka.com - Pemerintah nampaknya sudah memiliki solusi agar bagaimana rentang frekuensi 3G di 2,1 GHz tidak terinferensi akibat sinyal dari PCS-1900 yang saat ini diduduki oleh Smart Telecom. Smart Telecom akan dipindah ke rentang frekuensi 2,3 GHZ yang saat ini mayoritas diisi untuk Broadband Wireless Access.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, M. Budi Setiawan. “Kita sedang memfinalisasi rencana kepindahan tersebut,” ungkap Budi, Kamis (27/3).
Ditambahkannya, jika Smart Telecom pindah ke 2,3 GHz ini baik bagi semua dan juga Smart Telecom sendiri, karena terutama untuk rentang 2,1 GHz sekarang ini bisa lebih bersih dari interferensi.
"Namun, kita juga memperhatikan masukan yang berkembang di masyarakat. Saat ini memang di 2,3 GHz diduduki pemenang lelang WiMAx yang dapat menggunakannya untuk LTE karena sudah ada kebijakan netral teknologi,” katanya.
Operator yang ada sekarang di 2,3 GHz tidak dialokasikan penomoran dan bersifat zona. Sementara Smart Telecom mendapat alokasi penomoran dan nasional. “Ini yang sedang kita pertimbangkan,” ujar Budi.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca SelengkapnyaTerdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang mesti dipenuhi Starlink jika syarat ini terpenuhi.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaRUPST Telkom Tahun Buku 2023, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
Baca Selengkapnya