Setelah Telkom Grup dan DTP, Kini Giliran Smartfren Tertarik Internet Satelit
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Smartfren dan Lynk Global bekerja sama melakukan uji coba teknologi Satellite Mobile Solution di Tumpeng Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuka akses telekomunikasi di wilayah terluar Indonesia, komunikasi dalam situasi darurat bencana, serta medium untuk mengendalikan peralatan Internet of Things (IoT) dari jarak jauh.
Merza Fachys, President Director Smartfren mengatakan, pihaknya memanfaatkan teknologi satelit ini, bukan hanya masyarakat di kota-kota besar saja yang dapat menikmati layanan telekomunikasi dan internet.
“Mereka yang berada di wilayah terdepan Indonesia pun jadi bisa menikmati layanan telekomunikasi terbaik dari Smartfren. Dengan koneksi internet tersebut, tentu saja masyarakat jadi semakin mudah membuka berbagai peluang baru, serta mulai mengadopsi digitalisasi,”
Merza Fachys, President Director Smartfren.
Kawasan Tumpeng Menoreh dipilih sebagai lokasi pengujian karena faktor interferensi sinyal yang cukup rendah yang membuatnya menjadi ideal.
Adapun satelit atau BTS Angkasa milik Lynk beroperasi di LEO (Low Earth Orbit) dan menangkap sinyal telekomunikasi dari titik pengujian, serta memancarkannya kembali.
Pengujian tersebut mencakup sejumlah aspek komunikasi dasar dengan mengunakan koneksi dari handphone biasa ke satelit yang dioperasikan oleh Lynk. Beberapa diantaranya seperti proses registrasi perangkat genggam ke satelit, pengiriman dan penerimaan SMS, pengiriman sinyal peringatan/darurat, dan juga komunikasi suara dua arah.
berita untuk kamu.
Apabila dikemudian akan dioperasionalkan untuk komersial, pihak pengguna tidak perlu mengganti handset/handphone, daerah rural lebih diprioritaskan untuk diberikan layanan sehingga diharapkan tidak ada lagi wilayah Indonesia yang mengalami blankspot.
“Seiring dengan diluncurkannya jaringan Lynk, kami bersemangat untuk bermitra dengan Smarfren dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia dengan layanan seluler di semua tempat,”
James Alderdice, VP Asia Pacific Lynk Global.
Pengujian yang dilakukan Kominfo, Smartfren dan Lynk pada 14-15 Agustus 2023 lalu itu merupakan tahap awal untuk menemukan teknologi terbaik yang dapat digunakan untuk memancarkan sinyal telekomunikasi di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal. Seluruh tahapan pengujian sendiri telah berhasil di lakukan dan kini tengah dalam evaluasi lebih lanjut untuk penerapannya.
Sebelumnya, Telkom Grup bersama Starlink juga telah bekerja sama untuk mendistribusikan internet. Selain itu pula ada Dwi Tunggal Putra (DTP) melalui produk BuanterOne yang menggunakan OneWeb untuk menyalurkan akses internet di daerah 3T. Nampaknya, persaingan di internet satelit akan semakin memanas.
- Fauzan Jamaludin
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, Telkom melaksanakan pemulihan lahan kritis di beberapa titik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaLaporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRamadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen operator seluler meningkatkan layanannya.
Baca SelengkapnyaInfraCo merupakan salah satu upaya perseroan menjadi perusahaan telekomunikasi digital.
Baca Selengkapnya