Was-was Amerika Serikat Melihat Rencana Rusia Menaruh Senjata Nuklir di Luar Angkasa
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Rencana Rusia dianggap keterlaluan. Mereka mau menempatkan senjata nuklir di luar angkasa dapat mengancam satelit-satelit yang memungkinkan komunikasi militer dan sipil bagi AS dan sekutu Barat lainnya.
Tidak jelas apa sebenarnya rencana Moskow untuk diluncurkan ke luar angkasa.
Namun menurut laporan awal dari sumber pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, nuklir berbasis ruang angkasa akan digunakan untuk menyerang satelit di orbit daripada menyerang sasaran di darat.
Meskipun bom nuklir biasanya dianggap sebagai senjata yang dimaksudkan untuk menimbulkan banyak korban jiwa dan kehancuran harta benda secara massal, di luar angkasa strateginya tampaknya adalah penciptaan gelombang elektromagnetik (EMP).
Ketika bom nuklir meledak, baik di darat maupun di luar angkasa, hal itu menciptakan EMP. Semburan energi elektromagnetik ini dapat melumpuhkan atau menghancurkan peralatan elektronik – termasuk satelit.
Mengutip DailyMail & CNN, Senin (19/2), jika senjata Rusia yang mengorbit menyerang satelit-satelit AS, hal ini dapat secara efektif melumpuhkannya dan menyebabkan pemadaman listrik secara nasional dan memutus komunikasi.
Menara telepon seluler, internet, GPS, sistem perbankan, jaringan listrik, tim pertolongan pertama, dan operasi militer semuanya dapat terkena dampaknya.
AS saat ini tidak memiliki pertahanan terhadap ancaman semacam itu, dan jika komunikasi berbasis satelit dihancurkan, untuk menghidupkannya kembali memerlukan manuver satelit-satelit yang tersisa ke tempatnya.
Kemudian meluncurkan satelit-satelit baru dengan roket – yang memerlukan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu.
Pada tahun 2021, Rusia menunjukkan kemampuannya menembak jatuh satelit dengan rudal yang diluncurkan dari Bumi, menghancurkan salah satu satelitnya yang dinonaktifkan.
Dan pada tahun 2020 Rusia menembakkan proyektil dari satelit ke luar angkasa – meskipun pejabat Rusia menyatakan bahwa proyektil tersebut bukanlah senjata.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Beberapa penemuan mengungkap bukti adanya hewan raksasa yang pernah tinggal di Amerika Utara. Yuk, simak ada hewan apa saja!
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca SelengkapnyaRencananya paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar gelar kampanye akbar di JIS.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca Selengkapnya"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih suara terbanyak yakni 80 suara di Afrika Selatan dan Pakistan
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca Selengkapnya