Gejala Keracunan Makanan pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mengatasinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya.
Merdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya.
Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Terlebih, anak-anak masih sangat rentan terhadap dampak buruk dari makanan yang terkontaminasi. Anak-anak memiliki sistem pencernaan dan kekebalan yang masih dalam tahap berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap keracunan makanan. Orang tua yang anaknya mengalami keracunan makanan pasti khawatir. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui apa saja gejala keracunan makanan pada anak yang sering dijumpai dan bagaimana cara mengatasinya. Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya. Simak ulasannya sebagai berikut.
Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
Diare adalah gejala umum keracunan makanan pada anak. Diare yang tiba-tiba dan parah dapat mengindikasikan adanya bakteri, virus, atau parasit dalam makanan yang dikonsumsi. Diare yang mengindikasikan gejala keracunan biasanya feses lembek dan berair, yang kadang mengandung ampas makanan, kadang tidak. Gejala ini bisa terjadi karena efek dari kuman yang menginfeksi sistem pencernaan.
Anak yang mengalami keracunan makanan mungkin juga mengalami kram perut yang menyakitkan. Ini bisa menjadi tanda bahwa saluran pencernaan mereka merespons secara negatif terhadap zat beracun. Ketika virus menyerang sistem pencernaan anak, maka perut akan memberikan sinyal ke otak untuk memberitahu bahwa ada sesuatu yang salah pada tubuh. Inilah yang menyebabkan anak akan mengalami kram perut.
Selanjutnya, gejala keracunan pada anak yang juga umum dijumpai adalah pusing. Pusing dan sakit kepala bisa dianggap sebagai salah satu gejala keracunan makanan pada anak karena kehilangan banyak cairan akibat diare dan muntah. Selain itu, volume dan tekanan darah yang turun juga menyebabkan pasokan aliran darah ke otak menjadi tidak cukup. Sakit kepala gejala keracunan makanan biasanya terjadi dibarengi dengan demam tinggi.
Selanjutnya, gejala keracunan makanan pada anak adalah badan yang lemas. Badan lemas diakibatkan karena adanya infeksi tumbuh yang terjadi saat keracunan makanan. Hal itu disebabkan oleh kadar elektrolit tubuh yang terkuras dan terbawa oleh feses cair dan cairan muntah. Jika tubuh kekurangan kadar elektrolit, maka anak akan mengalami badan yang lemas.
Gejala keracunan makanan pada anak selanjutnya adalah demam. Orang yang mengalami keracunan makanan akan merasakan demam ringan. Demam adalah efek dari peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Hal itu disebabkan karena sistem imun yang sedang aktif melawan infeksi yang masuk.
Cara mengatasi keracunan pada anak yang pertama adalah minum lebih banyak cairan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya cairan yang keluar melalui feses. Anda bisa memberikan anak minum sedikit tapi sering setiap 15 menit. Hal ini akan membantu anak agar tidak mengalami dehidrasi yang parah.
Anak akan kehilangan nafsu makan saat mengalami keracunan makanan. Namun, asupan makanan harus terus masuk ke dalam tubuh si anak. Oleh karena itu, Anda wajib memberikan makanan kepada anak agar ia tetap mendapatkan nutrisi dari makanan. Tujuannya adalah supaya tidak memperburuk kondisi si anak. Berikanlah makanan dengan porsi sedikit tapi sering.
Selanjutnya, jika anak Anda mengalami keracunan makanan, maka sebisa mungkin hindarkan dari produk susu. Pasalnya, salah satu gejala keracunan adalah diare, jika anak mengalami diare berat, jangan berikan produk susu kepada mereka agar tidak memperparah kondisi diare pada anak. Jika susu terus dikonsumsi selama anak diare, maka akan menyebabkan diare berlangsung lebih lama, dan bahkan lebih parah.
Istirahat adalah kata kunci dari kesehatan. Setiap harinya, tubuh membutuhkan istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi keracunan makanan pada anak. Pastikan anak yang mengalami keracunan makanan bisa beristirahat. Tujuannya adalah untuk membantu memulihkan kondisi tubuh yang sebelumnya mengalami masalah yang cukup berat.
Salah satu kelemahan kita dalam mengidentifikasi masalah kesehatan adalah berasumsi sendiri tanpa berkonsultasi kepada ahli. Beberapa kasus keracunan makanan mungkin perlu resep dokter agar bisa teratasi dengan baik. Penggunaan obat tidak bisa sembarangan dan harus disesuaikan dengan patogen penyebab dan gejala yang timbul akibat keracunan makanan.
gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum 8 zat pengawet makanan yang boleh dikonsumsi dengan aman.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan dan minuman yang kita konsumsi ternyata bisa mengganggu upaya kita untuk berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaRedakan sakit kepala menyerang dengan alami lewat deretan makanan ini!
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang inspirasi bekal makanan anak sekolah yang praktis, lezat dan mudah dibuat, berikut resep lengkapnya.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaCegukan dapat terjadi kapan saja, termasuk terjadi setelah makan.
Baca Selengkapnya