Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Cacar Air, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya

Penyebab Cacar Air, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya Ilustrasi cacar air. Shutterstock/Zametalov

Merdeka.com - Penyebab cacar air perlu diwaspadai oleh semua orang. Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Penyakit ini mudah menyebar dan menular dengan cara mirip seperti pilek dan flu.

Seseorang yang terinfeksi cacar air akan ditandai dengan luka lepuhan merah atau ruam yang terasa gatal di seluruh tubuh. Setelah itu, disusul dengan gejala yang lain seperti demam, pusing, dan lemas.

Lalu, apa saja penyebab cacar air yang perlu diketahui? Berikut ulasannya dilansir dari alodokter:

Penyebab Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV) yang mudah menular melalui kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam, ataupun percikan ludah penderita. Biasanya penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak dibawah usia 12 tahun. Namun, tak jarang juga penyakit ini menyerang seseorang yang telah dewasa.

Diketahui jika orang yang belum pernah menderita cacar air dan belum pernah divaksinasi berisiko paling tinggi terinfeksi. Sejumlah kondisi dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami cacar air di antaranya adalah:

  • Belum pernah terkena cacar air
  • Belum menerima vaksin cacar air, terutama ibu hamil
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV, menggunakan obat kortikosteroid, atau menjalani kemoterapi
  • Bekerja di tempat umum, seperti di sekolah atau rumah sakit
  • Bayi yang baru lahir dari ibu yang yang belum divaksinasi cacar air
  • Berusia di bawah 12 tahun.
  • Gejala Cacar Air

    Dilansir dari Healthline, infeksi pada tubuh terjadi selama kurang lebih 7-21 hari sebelum ruam dan gejala lainnya timbul. Adapun gejalanya biasanya ditandai dengan demam, pusing, lemas, nyeri tenggorokan, selera makan menurun, dan muncul ruam merah di beberapa bagian tubuh ataupun seluruh tubuh. Kemunculan ruam pada tubuh biasanya terjadi secara bertahap selama 2 hingga 4 hari. Terdapat 3 tahap perkembangan ruam sebelum mencapai tahap penyembuhan. Tahap tersebut berupa:

  • Ruam merah menonjol.
  • Ruam mejadi seperti luka lepuh berisi cairan, yang dapat pecah dalam beberapa hari.
  • Luka lepuh yang pecah menjadi kerak kering, dan dapat hilang dalam waktu beberapa hari.
  • Namun jika dalam beberapa hari ruam mereda masih ada kemungkinan muncul ruam baru selama masih terjadi infeksi. Biasanya akan mereda dan hilang sepenuhnya seteah 14 hari. Pada seseorang dengan daya tahan tubuh lemah, bisa jadi gejala yang timbul akan lebih parah.

    Pengobatan Cacar Air

    Untuk penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh cukup baik, tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, beberapa upaya di bawah ini bisa dilakukan untuk meringankan gejala yang dialami penderita, diantaranya:

  • Banyak minum dan dan mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak asin atau asam, terutama jika ruam cacar tedapat pada mulut.
  • Kenakan pakaian berbahan lembut dan ringan.
  • Mandi dengan air hangat, 3-4 kali sehari, selama beberapa hari setelah timbulnya ruam.
  • Kompres ruam atau luka dengan air dingin untuk meringankan gejala gatal.
  • Jangan menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko infeksi.
  • Beristirahat cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran cacar air.
  • Setelah sembuh, orang mayoritas menjadi kebal terhadap virus ini. Namun ada beberapa orang yang rentan mengalami dua kali cacar air jika saat menderita cacar yang pertama berusia kurang dari enam bulan. Selain perawatan mandiri, dokter juga biasanya membantu dengan memberikan obat non-aspirin seperti asetaminofen (tylenol) yang dapat meredakan demam, lotion topikal atau penghilang rasa gatal, dan obat antivirus.

    Perawatan Selama Cacar Air

    ilustrasi cacar air

    Shutterstock/Beneda Miroslav

    Nyeri atau Demam Konsumsi obat yang mengandung Tylenol (acetaminophen) dapat membantu dengan gejala suhu tinggi dan rasa sakit.  Namun, konsumsi obat ini penting untuk mengikuti instruksi yang diberikan oleh resep dokter. Produk yang mengandung aspirin tidak boleh digunakan untuk cacar air karena ini dapat menyebabkan komplikasi. Acetaminophen (Tylenol) dapat digunakan kapan saja selama kehamilan.Dehidrasi Pada penderita cacar air, umum merasakan dehidrasi. Untuk itu penting memberikan cairan yang lebih kepada tubuh. Nyeri Mulut Biasanya penderita cacar air juga ada yang mengalami gejala nyeri mulut karena munculnya bintik-bintik di mulut. Hindari makanan asin dan pedas, dan perbanyak konsumsi sup.

    Pencegahan Cacar Air

    Langkah pertama yang dilakukan untuk mencegah cacar air yakni dengan melakukan vaksinasi cacar air. Saat masih balita, penyuntikan vaksin Varicella atau cacar air pertama dilakukan pada umur 12 hingga 15 bulan, dan penyuntikan lanjutan dilakukan ketika anak berusia 2 hingga 4 tahun. Sedangkan anak yang lebih besar dan dan orang dewasa perlu mendapat dua kali vaksinasi, dengan perbedaan waktu setidaknya 28 hari.Selain itu, cara pencegahan yang lain yakni dengan menghindari kontak langsung dengan penderita cacar air untuk meminimalisir penularan virus.

    (mdk/khu)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Asal Usul Flu Singapura, Penyakit yang Disebut Mirip Cacar Air
    Asal Usul Flu Singapura, Penyakit yang Disebut Mirip Cacar Air

    Gejala flu singapura disebut-sebut mirip cacar air.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Mata Berair, Kenali Dulu Penyebab Terjadinya
    Cara Mengatasi Mata Berair, Kenali Dulu Penyebab Terjadinya

    Mata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!

    Baca Selengkapnya
    Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
    Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

    Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Mengapa Sakit Saat Kencing? Ternyata Ini Penyebabnya!
    Mengapa Sakit Saat Kencing? Ternyata Ini Penyebabnya!

    Nyeri saat buang air kecil bisa menjadi gejala dari berbagai infeksi .

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Munculnya Permasalahan Buang Air Besar Tak Kunjung Keluar yang Kamu Alami
    Penyebab Munculnya Permasalahan Buang Air Besar Tak Kunjung Keluar yang Kamu Alami

    Tenesmus merupakan kondisi ketika muncul rasa ingin buang air besar namun tak kunjung kelaura.

    Baca Selengkapnya
    Ini Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar
    Ini Penyebab Tubuh Terasa Lemas Setelah Buang Air Besar

    Usai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.

    Baca Selengkapnya
    5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya
    5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya

    Bisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
    Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

    Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ketahui Cara Mengatasinya
    Penyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ketahui Cara Mengatasinya

    Sakit kepala yang berdenyut sampai ke mata disebabkan oleh beberapa faktor.

    Baca Selengkapnya