Potret Istana Megah Jenderal Belanda di Jakarta, Luasnya 12 Ribu Meter Ada Penjara di Dalamnya
Begitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.
Begitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.
Banyak sekali peninggalan bersejarah yang kini dijadikan museum.
Salah satu yang menarik perhatian adalah Gedung AA Maramis, bangunan peninggalan jenderal Belanda yang sempat menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda ke-36. Begitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.
Berikut adalah deretan potretnya, Rabu (6/3).
Kota Jakarta memiliki peninggalan bangunan Istana megah zaman Belanda. Bangunan itu kini bernama Gedung AA Maramis.
Menurut penjelasan yang dipaparkan oleh wanita dalam akun TikTok @luluuuvyou, bangunan ini sudah berusia kurang lebih 200 tahun. Istana Daendels ini dibangun pada Maret 1809 dan rampung pada tahun 1828.
Beginilah penampakan pintu masuk utama untuk memasuki istana. Bangunan khas Belanda begitu kental nampak dari gerbangnya.
Saat memasuki area Istana, Anda akan disambut dengan sebuah tangga mewah dan megah yang begitu memanjakan mata.
Menilik lebih dalam, bangunan itu memang sangat memesona. Di dalamnya benar-benar membuat pengunjung serasa berada di sebuah istana kerajaan mewah. “Aku hanya berderak kagum sambil bilang ‘masyAllah ternyata ada bangunan seindah ini di zaman dulu’,” kata wanita itu menjelaskan dalam caption.
Istana Daendels ini sengaja dibangun sebagai kediaman atau rumah pribadi sang jenderal di masanya. Istana itu berdiri di atas tanah dengan luas 12.000 m2 terdiri dari 2 lantai. “Di bawah lantai 1 ada garasi yang mengikut luas tanahnya,” tulis keterangan pada potret yang dibagikan.
Bangunan ini mendapat sebutan atau julukan White House atau Big House. Hal ini terbukti dari betapa megahnya salah satu hall yang ada di dalam Istana Daendels tersebut.
Jika dilihat dari bagian luarnya, bangunan ini memiliki gaya arsitektur Indies Empire yaitu perpaduan gaya Eropa dan Indonesia dengan ciri khas pilar besar dengan jumlah genap.
Inilah penampakan lantai dasar Paleis van Daendels yang juga berfungsi sebagai garasi istana. Diketahui, garasinya memiliki fungsi sebagai istal 120 kuda milik Daendels.
Sementara di bagian pojok, tak jauh dari garasi, sudah ada penjara tempat di mana Willem Daendels mengurung para tawanannya pada zaman itu.
“Ini dia penjaranya!!! kecil dan pengap,” tulis keterangan dalam unggahan.
Gedung tersebut saat ini menjadi salah satu cagar budaya dan dibuka untuk umum. Akan tetapi museum satu ini dibuka hanya pada tanggal 17 Agustus saja.
Daendels memerintah sejak tahun 1808 sampai 1811. Saat itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.
Rumah bercat putih dengan tembok tinggi diperkirakan bernilai Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah penampakan seragam TNI di awal kemerdekaan Indonesia, sangat sederhana dan banyak yang memakai seragam sisa peninggalan Jepang dan Belanda.
Baca SelengkapnyaDeretan potret rumahmasa kecil selebriti indonesia sebelum kini miliki hunian mewah nan megah
Baca SelengkapnyaJembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Baca SelengkapnyaKelenteng ini merupakan kelenteng induk dari sembilan kelenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.
Baca SelengkapnyaHunian mewah milik Anjasmara di Bandung terbengkalai dan tidak terawat. Seperti apa potretnya?
Baca SelengkapnyaRumah itu begitu megah, seperti istana. Warna dominan yang dipilih adalah putih.
Baca SelengkapnyaBendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca Selengkapnya