Terjadi Getaran saat Banjir Lahar Semeru, Durasinya Sampai 5 Jam
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam. Banjir lahar dingin terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan puncak dan lereng gunung berapi tersebut sejak siang.
Berdasarkan pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada Rabu (17/4) pukul 00.00-24.00 WIB, terjadi gempa getaran banjir saat kejadian. Durasi getarannya bahkan hingga lima jam lamanya.
"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm selama 17.223 detik atau hampir 5 jam," katanya Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi, dilansir Antara.
Menurutnya, terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitudo 2-7 mm dan lama gempa 35-100 detik, tiga kali harmonik dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 129-504 detik, serta lima kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4-28 mm.
"Pengamatan secara visual, Gunung Semeru tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut dan barat," katanya.
Getaran banjir yang cukup lama itu mengakibatkan aliran banjir lahar dingin Gunung Semeru cukup deras hingga mengakibatkan tanggul penahan di Dusun Sumber Kajang, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro mengalami kerusakan.
Sementara itu, Gunung Semeru kembali erupsi pada Kamis dini hari pukul 00.34 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 134 detik.
Akibat banjir lahar Gunung Semeru tersebut, warga Dusun Krajan, Desa Sumberurip, Kecamatan Prononjiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro harus mengungsi ke tempat-tempat aman.
Tak cuma itu, sejumlah jembatan juga putus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Lujmajang, Jawa Timur, itu.
"Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono yang menghubungkan antardusun putus di tengah akibat diterjang banjir lahar dingin Semeru, sehingga tidak bisa dilewati," kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono.
"Kondisi debit air cukup deras dan jembatan Jurangmangu mulai Kamis malam ditutup total. Kami berharap ada penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah terkait jembatan yang putus itu," katanya.
Derasnya banjir lahar dingin juga dikabarkan memutus jembatan gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian dan jembatan Desa Kloposawit di Kecamatan Candipuro. Pihak perangkat desa dan warga juga memasang tanda bahwa jembatan itu tak bisa dilalui.
Dasyatnya Banjir Lahar Semeru, Putus Jembatan Hingga buat Ratusan Warga Mengungsi
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang objek wisata air terjun Tumpak Sewu pada Rabu (30/1).
Baca SelengkapnyaBanjir ini disebabkan hujan yang melanda sebagian wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut sempat melumpuhkan lalu lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur.
Baca Selengkapnya