Ada Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif di Pemerintahan Jokowi, Ini Fungsinya
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid II periode 2014-2019. Jokowi dikabarkan bakal melakukan transformasi untuk membentuk beberapa kementerian/lembaga baru, salah satunya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang naik tingkat menjadi Kementerian Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif.
Pengamat Ekonomi Bhima Yudhistira mengatakan, kehadiran institusi pemerintahan baru ini perlu didukung. Dia coba membandingkan dengan pembuatan Ministry of Digital Economy and Society di Thailand pada 2016, yang berhasil mempermudah proses perizinan perusahaan baru atau startup.
"Nah ini perlu didukung. Tujuannya agar perizinan startup bisa dipangkas dan jadi satu pintu. Sekarang Fintech misalnya, harus berurusan dengan 15 kementerian/lembaga," jelas dia kepada Liputan6.com, Senin (21/10).
Dengan adanya Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif, dia berharap perizinan pembentukan startup dapat menjadi lebih ringkas, murah, dan secara pengawasan juga lebih efektif.
Tak hanya itu, pemberian insentif untuk pengembangan ekonomi digital juga bisa lebih fokus jika berada dibawah satu kementerian khusus seperti Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif.
"Selama ini kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika terlalu berat. Ada yang screening hoax, ada yang pengembangan jaringan internet, sampai pengembangan 1.000 startup digital," pungkas Bhima.
Sebelumnya, Nadiem Makarim, CEO dan Pendiri Gojek, dipastikan menjadi bagian dari kabinet Presiden Joko Widodo untuk periode kedua ini. Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Nadiem di Istana Negara.
Meski tidak mengungkap langsung jabatan yang akan diembannya, dia menyatakan siap untuk bergabung dalam kabinet baru nantinya. "Untuk spesifik, saya belum bisa bicara karena itu hak prerogatif presiden," tutur Nadiem.
Salah satu kemungkinannya adalah dia akan mengurusi bidang digital, mengingat latar belakangnya sebagai pendiri startup GoJek. Kehadiran nomenklatur baru di bidang digitalisasi ini sebenarnya sempat diungkap beberapa kali.
Menurut beberapa laporan sebelumnya, Presiden Jokowi memang akan membentuk Kementerian baru, yakni Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif. Kementerian baru ini yang diprediksi bakal menjadi tempat Nadiem bertugas nanti.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percepatan tersebut bertujuan mencegah pemborosan belanja untuk infrastruktur digital.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi meminta agar aplikasi kementerian/lembaga disederhanakan.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada beberapa langkah penting yang menjadi panduan transformasi digital layanan pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Vietnam juga telah menyepakati penguatan kerja sama ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaEmpat menteri tersebut yakni Sandiaga, Zulkifli Hasan, Budi Arie Setiadi dan Teten duduk sejajar dengan Gibran di baris depan.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaSemua program kesejahteraan era Jokowi juga tetap akan dilanjutkan dan disempurnakan.
Baca Selengkapnya