Aprindo: Penyebab tutupnya toko ritel bukan karena online
Merdeka.com - Dalam beberapa bulan terakhir beberapa ritel besar menawarkan diskon besar-besaran. Tujuannya untuk menghabiskan stok barang sebelum toko tersebut ditutup. Setelah Matahari menutup tokonya di Pasaraya Manggarai, kini menyusul Lotus dan Debenhams.
Penutupan beberapa toko ritel besar ini bukan semata dipengaruhi faktor gencarnya perkembangan bisnis ritel online atau daring. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, banyak faktor penyebab tutupnya ritel besar di beberapa tempat seperti lokasi yang tidak tepat, persaingan bisnis, daya beli masyarakat yang lesu, dan lainnya.
"Bukan online faktor utama. Tapi terakhir yang dihebohkan dan dimunculkan online. Kebetulan Presiden kita ini senang dengan digital ini sehingga semua menterinya mencocokkan dengan online, online, online," ujarnya dalam diskusi bertema 'Bisnis Ritel Zaman Now' di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
Perkembangan bisnis dengan platform digital hanya kebetulan bersamaan dengan tutupnya beberapa toko ritel. Fenomena tutupnya toko ritel ini tak hanya terjadi di Jakarta tapi juga di semua daerah.
"Tapi kalau buka-tutup toko itu sudah sering. Cuma antara lebih banyak buka atau lebih banyak tutup, pasti lebih banyak buka daripada tutup karena lokasi tidak cocok, salah ambil lokasi," lanjutnya.
Fenomena ini mulai gencar sejak 2016 lalu. Jenis toko ritel yang tutup pun merata baik yang bergerak di bidang penjualan pakaian jadi atau non makanan maupun bidang makanan. Hanya saja terbanyak ialah bidang non makanan.
"Kalau yang food lebih banyak mengerem," tegasnya.
Diskon besar-besaran toko ritel beberapa waktu terakhir sebagai salah satu cara ritel tersebut bertahan hidup termasuk menutupi biaya operasional dan agar perusahaan tersebut tak mati total. "Semua pasti begitu," jelas Tutum.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaBiasanya, setiap brand atau produk yang terpampang pada toko-toko ritel membayar tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaPengusaha mendukung kebijakan lartas impor yang diharapkan bisa melindungi produk dalam negeri dari produk ilegal dengan harga miring.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akan tersedia diskon tol selama mudik Lebaran Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaBulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaSyarat dapat diskon hanya menunjukkan jari bertinta ungu saat membeli produksi di toko atau tenan.
Baca Selengkapnya