Beras Mahal dan Langka, Bulog Klaim Sudah Salurkan Stok ke Pasar hingga Ritel Modern Sebanyak 226 Ribu Ton
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Perum Bulog telah menggelontorkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara nasional sebanyak 226 ribu ton hingga 12 Februari 2024.
Angka tersebut termasuk penyaluran beras SPHP ke ritel-ritel modern.
"Selama bulan Februari yang kurang lebih 10 hari itu, kita kucurin lebih dari 60 ton ribu secara nasional," ucap Bayu.
Distribusi beras untuk Jakarta dan Banten sampai dengan tanggal 12 Februari sudah hampir 80 ribu ton.
Sementara selama bulan Februari 20 ribu ton beras SPHP sudah disalurkan.
Per Senin 12 Februari, Bulog mendistribusikan beras ke Hypermart sebanyak 40 ton, Ramayana 50 ton, Lotte 10 ton, Alfamart 30 ton, Indomaret 50 ton, dan Indogrosir 40 ton.
merdeka.com
Sejumlah ritel modern melarang pelanggan membeli beras kemasan 5kg lebih dari 2 per harinya.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras bisa ‘menular' atau merambat ke berbagai komoditi bahan pokok penting lainnya.
Baca SelengkapnyaBulog mengatakan, keterlambatan pihak ritel modern untuk kembali mengisi ulang stok beras premium akibat adanya libur panjang perayaan Imlek.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaTambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaUntuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaStok yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca Selengkapnya