Bank BNI Pangkas Target Pertumbuhan Kredit
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merevisi target Rencana Bisnis Bank (RBB) pada tahun ini. Salah satunya target pertumbuhan kredit yang diperkecil dari sebelumnya antara 13-15 persen menjadi 12-13 persen.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengatakan, selain merevisi target pertumbuhan kredit, pihaknya juga memangkas target pertumbuhan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi sekitar 12-14 persen.
"Kami melakukan revisi RBB. Pertumbuhan kredit sampai akhir tahun menjadi 12-13 persen. Tentunya itu diikuti pertumbuhan DPK menjadi 12-14 persen," jelas dia di Menara BNI Pejompongan, Jakarta, Jumat (30/8).
Dengan proyeksi RBB tersebut, aset perseroan dapat tumbuh menjadi 13 sampai 14 persen. Untuk target pada 2020 mendatang, pihaknya optimis untuk meraih pencapaian yang lebih baik. Itu lantaran beberapa sentimen negatif yang dapat mempengaruhi perekonomian seperti tahun politik dan perang dagang AS-China mulai mereda.
"Artinya gini, kalau kita lihat agenda politik kan sudah selesai di tahun 2019 ini. Dengan kondisi agenda politik yang sangat ketat, ditambah juga ada faktor globalnya, trade war, kan kita bisa masih tumbuh dengan baik dibanding tahun-tahun sebelumnya," tuturnya.
"Tentunya di tahun 2020 ini, kami para pelaku bisnis khususnya perbankan lebih optimis untuk menyongsong bisnis di tahun 2020," dia menandaskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnya